Thursday, May 1, 2025
HomeBeritaPakistan sebut serangan India kian dekat, AS dan negara Arab minta turunkan...

Pakistan sebut serangan India kian dekat, AS dan negara Arab minta turunkan ketegangan

Pemerintah Pakistan menyatakan bahwa mereka memiliki informasi intelijen yang menunjukkan bahwa India tengah bersiap melancarkan serangan militer terhadap wilayah Pakistan dalam waktu dekat.

Peringatan ini disampaikan Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh televisi pemerintah pada Rabu (30/4/2025) malam waktu setempat.

Tarar memperingatkan bahwa setiap langkah agresi India akan membawa konsekuensi serius bagi stabilitas kawasan.

“Kami memiliki bukti yang kuat bahwa India bersiap untuk menyerang. Kami memperingatkan dunia atas bahaya dari eskalasi ini,” ujarnya.

Sementara itu, kantor berita AFP melaporkan pernyataan seorang pejabat senior India yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Narendra Modi telah memberikan “kebebasan penuh”.

Kebebasan itu diberikan kepada militer India untuk merespons setiap serangan, dalam pertemuan tertutup yang berlangsung Selasa lalu.

Meski demikian, Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, menyampaikan bahwa Islamabad tidak akan memulai aksi militer.

“Kami tidak menginginkan perang, dan kami tidak akan menjadi pihak yang menyerang lebih dahulu,” tegas Dar.

Ketegangan meningkat

Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak 22 April lalu, setelah terjadi penembakan terhadap wisatawan di wilayah Pahalgam, Jammu dan Kashmir—wilayah yang berada di bawah administrasi India. Serangan tersebut menewaskan 26 orang dan melukai sejumlah lainnya.

India menuding kelompok bersenjata dari Pakistan sebagai pelaku serangan. Sementara Islamabad membantah keterlibatan dan menyebut tuduhan itu sebagai bagian dari kampanye disinformasi yang dilakukan pihak India.

Insiden ini terjadi bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, dan keluarganya ke India.

Selama kunjungan tersebut, Vance sempat bertemu dengan Perdana Menteri Modi.

Sebagai dampak dari meningkatnya tensi, kedua negara mengambil sejumlah langkah balasan.

Pakistan dan India saling menurunkan tingkat hubungan diplomatik dan militer, mencabut visa, serta memberlakukan pembatasan lain.

India, misalnya, menutup wilayah udaranya untuk maskapai Pakistan, menyusul kebijakan serupa yang lebih dulu diambil Islamabad terhadap penerbangan India.

Sebuah pemberitahuan resmi bagi para pilot (NOTAM) dari pemerintah India menunjukkan bahwa larangan penerbangan bagi maskapai Pakistan akan berlaku mulai 30 April hingga 23 Mei mendatang.

Tuduhan “provokasi”

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyebut tindakan India sebagai provokasi yang disengaja dan memperingatkan bahaya eskalasi lebih lanjut.

Dalam komunikasi via telepon dengan Menteri Luar Negeri AS, Mark Rubio, Sharif mendesak Washington untuk menggunakan pengaruhnya agar India mengurangi retorika permusuhan dan bertindak secara bertanggung jawab.

Kantor Perdana Menteri Pakistan juga menyampaikan keprihatinan atas sikap India yang disebut menggunakan sumber daya air sebagai “senjata”.

Hal itu mengacu pada ancaman India untuk menarik diri secara sepihak dari Perjanjian Air Sungai Indus.

“Perjanjian ini tidak bisa ditinggalkan secara sepihak dan harus dihormati,” tegas Sharif.

Respons Amerika Serikat (AS)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyampaikan bahwa Menteri Rubio telah berbicara dengan PM Pakistan dan menyampaikan keprihatinan atas serangan teror yang terjadi di Pahalgam.

“Menlu menekankan perlunya mengutuk serangan itu dan meminta Pakistan bekerja sama penuh dalam penyelidikan,” ujar Bruce dalam pernyataan tertulis.

Dalam pembicaraan terpisah dengan Menteri Luar Negeri India, Rubio mendorong pemerintah India untuk tetap membuka jalur komunikasi dengan Pakistan guna meredam ketegangan dan menjaga perdamaian di Asia Selatan.

Seruan dari negara-negara Arab

Sejumlah negara Arab turut menyuarakan keprihatinan atas perkembangan situasi di kawasan tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri dari Arab Saudi, Kuwait, Irak, Yordania, Oman, dan Libya menyerukan kepada India dan Pakistan untuk menahan diri serta segera memulai dialog langsung guna menyelesaikan perselisihan.

Pernyataan itu dirilis menyusul insiden penembakan di Kashmir dan meningkatnya aksi balas menyalahi batas di sepanjang perbatasan kedua negara.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular