Friday, June 6, 2025
HomeBaitul MaqdisPasukan Israel gerebek Tepi Barat, puluhan pemukim serbu masjid Al-Aqsha

Pasukan Israel gerebek Tepi Barat, puluhan pemukim serbu masjid Al-Aqsha

Puluhan pemukim Israel ekstremis kembali menyerbu kawasan Masjid Al-Aqsha dari arah Gerbang Al-Magharibah, Selasa (3/6/2025) waktu setempat.

Aksi tersebut dilakukan di bawah perlindungan ketat polisi Israel dan menjadi bagian dari gelombang serbuan yang makin intens pada masa-masa hari raya Yahudi.

Kelompok-kelompok sayap kanan pendukung “Pendirian Bait Suci” secara terbuka menyerukan peningkatan eskalasi aksi penodaan Masjid Al-Aqsha, termasuk dengan menggelar ritual-ritual keagamaan Yahudi di kompleks suci umat Islam tersebut.

Aksi-aksi provokatif ini terjadi hampir setiap hari, dengan frekuensi meningkat saat perayaan keagamaan Yahudi.

Sementara itu, di sejumlah wilayah Tepi Barat, pasukan Israel kembali melancarkan operasi militer berupa penggerebekan dan penangkapan warga Palestina. Sejumlah mantan tahanan turut menjadi sasaran dalam operasi ini.

Sumber Al Jazeera melaporkan bahwa pemukim Israel juga mendirikan pos pemukiman ilegal baru di dekat Desa Susiya, kawasan Masafer Yatta, selatan Hebron, Tepi Barat.

Dalam beberapa waktu terakhir, serangan dan tindakan kekerasan pemukim terhadap warga Palestina kian meningkat.

Mereka menyerang rumah dan lahan milik warga, serta menghalangi para petani mengakses ladang mereka sendiri, dengan tujuan memperluas pemukiman ilegal.

Penangkapan dan intimidasi

Di Kota Al-Bireh, wilayah tengah Tepi Barat, pasukan Israel menangkap seorang warga dari Kamp Pengungsi Al-Am’ari.

Sumber-sumber lokal menyebutkan, militer Israel mengepung kawasan kamp, menyerbu lingkungan sekolah, dan menangkap seorang pemuda setelah menggeledah rumahnya dan merusak isi di dalamnya.

Situasi serupa terjadi di Kota Idhna, sebelah barat Hebron, di mana tentara Israel mendatangi daerah Wadi Al-Bir dan menangkap tiga warga setelah menyerbu rumah-rumah dan melakukan penggeledahan.

Penembak jitu dilaporkan naik ke atap rumah-rumah warga, sementara pos pemeriksaan didirikan dan kendaraan warga digeledah.

Pasukan Israel juga masuk ke Desa Al-Tabaqa, selatan Kota Dura, Hebron. Mereka menyebarkan selebaran berisi peringatan kepada warga setempat.

Pada malam sebelumnya, tentara Israel telah menangkap sedikitnya 20 warga Palestina dalam operasi penggerebekan di sejumlah provinsi Tepi Barat.

Operasi di kawasan Ramallah disebut melibatkan satuan elite militer, yang menangkap empat warga Palestina dengan tuduhan perdagangan senjata. Mereka juga menyita senjata rakitan jenis “Carlo”.

Selain itu, seorang warga Palestina turut ditangkap saat penggerebekan militer di Kota Beit Furik, sebelah timur Nablus, Tepi Barat bagian utara.

Sumber-sumber menyebutkan, tentara Israel menyebar di jalan-jalan utama dan menyerbu beberapa rumah, serta merusak isinya.

Kekerasan meningkat

Aksi kekerasan oleh pasukan Israel dan para pemukim Yahudi ini terjadi di tengah berlangsungnya perang yang disebut banyak pihak sebagai genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan militer Israel yang didukung penuh oleh Amerika Serikat (AS) telah menewaskan dan melukai lebih dari 173.000 warga Palestina, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11.000 orang dilaporkan hilang.

Di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, militer Israel dan pemukim ilegal juga meningkatkan intensitas kekerasan.

Data otoritas Palestina mencatat, lebih dari 967 warga tewas, sekitar 7.000 orang terluka, dan lebih dari 17.000 lainnya ditahan sejak eskalasi terbaru dimulai.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular