pemukim

Warga Hadang Serangan Pemukim Pendatang Yahudi di Desa Madama

GAZA MEDIA, Nablus – Ahad (26/6/2022), warga desa Madama menghadang serangan yang dilakukan para pemukim pendatang Yahudi ke rumah-rumah warga di desa yang terletak di selatan Nablus tersebut.

Ghassan Doughlas, pejabat yang bertanggung jawab atas masalah permukiman Yahudi di Tepi Barat utara, mengatakan bahwa sekelompok pemukim pendatang Yahudi dari kompleks permukiman Yahudi “Yitzhar” menyerang rumah warga dari sisi selatan kota, dan warga menghadang mereka, di tengah pecahnya konfrontasi di daerah tersebut.

Douglas memperingatkan bahwa para pemukim pendatang Yahudi akan melakukan kejahatan terhadap warga dan properti mereka.

Dia menyerukan perlunya mengaktifkan komite penjaga dan berhati-hati, terutama di desa-desa yang berdekatan dengan permukiman-permukiman Yahudi.

Para pemukim pendatang Yahudi baru-baru ini meningkatkan serangan mereka terhadap warga dan propertinya di Tepi Barat, di bawah perlindungan dari pasukan pendudukan Israel.

Hari Sabtu (25/6/2022), seorang warga terluka di kepala, dan kendaraannya dibakar dalam serangan yang dilakukan oleh para pemukim pendatang Yahudi yang menarget petani di daerah antara desa Al-Mughayer dan Turmusaya, sebelah timur Ramallah.

Selasa pekan lalu, Ali Hassan Harb (27 tahun), gugur setelah ditikam oleh seorang pemukim pendatang Yahudi di desa Iskaka, sebelah timur Salfit.[]

Dua Pemukim Israel Terluka dalam Serangan Batu di Silwan

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Sedikitnya dua pemukim pendatang Israel terluka pada hari Senin (27/12/2021), dalam serangan batu yang dilemparkan ke kendaraan mereka di kampung Silwan di al-Quds.

Menurut sumber Israel, kendaraan pemukim pendatang Israel tersebut memasuki kota Silwan dan penduduk Silwan menyerangnya dengan lemparan batu ke arahnya. Kemudian dilaporkan bahwa dua di antara pemukim pendatang Israel dinyatakan terluka, seperti dikutip dari Palinfo.

Belakangan ini laju penyerbuan yang dilakukan oleh pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudi ke kampung Silwan meningkat. Setelah itu meletus konfrontasi secara sporadis, yang mengakibatkan perusakan dan penangkapan yang meluas di kampung dan kota.

Enam perkampungan di Silwan terancam mengalami penghancuran semua rumahnya, dengan dalih bahwa bangunan tersebut dibangun tanpa mendapatkan izin dari penjajah Israel, atau terancam pengosongkan dan pengusiran penghuninya untuk kepentingan asosiasi permukiman Israel.

Selama beberapa tahun terakhir, tim kotamadya pendudukan Israel di al-Quds telah mengirimkan 6.817 perintah pembongkaran secara yudisial dan administratif ke rumah-rumah di perkampungan kota tersebut, di samping perintah pengosongan 53 bangunan tempat tinggal di kampung Batn al-Hawa untuk kepentingan pemukim pendatang Israel.

Untuk diketahui bahwa luas tanah kota Silwan adalah 5.640.000 meter persegi, yang terdiri dari 12 kampung, dihuni oleh sekitar 58.500 warga al-Quds. Sementara di kota tersebut ada 78 koloni permukiman Israel yang dihuni 2.800 pemukim pendatang Yahudi.

Untuk menekan warga Palestina dan mencegah bangunan tidak berizin, pada tanggal 25 Oktober 2017, pendudukan Israel mengamandemen 116 Undang-undang Perencanaan dan Bangunan, yang dikenal sebagai Hukum Kaminets, salah satu dari banyak undang-undang rasis terhadap orang Palestina.

Kota Silwan merupakan daerah pelindung selatan bagi Masjid al-Aqsha dan mihrabnya. Pendudukan Israel berusaha mengusir penduduknya dengan menjarah atau menghancurkan rumah-rumah mereka, serta merebut tanah dan menarget pemakamannya.[]

Pasukan “Israel” Usir Pemukim Ilegal “Yahudi” Masuki Wilayah Homish, Tepi Barat

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Sabtu malam (25/11), pasukan penjajah nyatakan area pos wilayah Homish, Nablus Utara, sebagai zona militer tertutup, dan mengusir para pemukim ilegal Yahudi yang mencoba menerobos masuk.

Media 7 Ibrani melaporkan bahwa komandan pasukan wilayah keluarkan perintah usir pemukim ilegal “Yahudi” di pos Hommish desa Burqa hindari bentrokan yang terjadi malam tadi, di mana para pemukim ilegal menyerang rumah-rumah Palestina di Cyrenaica dan desa-desa tetangga.

Sementara itu, pasukan penjajah “Israel” memasang kawat penghalang jalan menuju pos di tempat tersebut setelah pegusuran dan pencaplokan masal yang “mereka” lakukan pada tahun 2005 silam.

Diketahui 10 hari yang lalu seorang pemukim ilegal tewas dan dua lainnya terluka beberapa saat setelah mereka meninggalkan pos utama “Homish” menuju pemukiman ileagl Shave Shomron, dan tentara penjajah umumkan penangkapan para pejuang yang lakukan aksi heroiknya, disinyalir dari desa Al-Silah Al-Harithiya.[]

Brigade Al-Qassam Lakukan Berbagai Latihan

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Surat kabar Yedioth Ahronoth menyoroti manuver utama Brigade Al-Qassam di Jalur Gaza yang mencakup berbagai latihan, termasuk meluncurkan roket, tank penyerang, dan pertempuran darat.

Hari ini, Jumat, surat kabar Israel tersebut mengatakan bahwa selama manuver, rudal jarak jauh dengan akurasi tinggi baru diuji, yang diberi nama “Bassem” setelah komandan Brigade Gaza, Basem Issa, yang gugur syahid Mei lalu, seperti dikutip dari Palinfo.

Menurut surat kabar tersebut, inti manuver dan tujuan utamanya adalah kemampuan untuk membentuk serangan kejutan melalui infiltrasi pasukan khusus Brigade Al-Qassam di belakang kawat pemisah yang dibangun Israel.

Yedioth Ahronoth menambahkan bahwa metode penyerbuan atau penyusupan yang biasa dilakukan adalah masuknya pasukan bersenjata bertopeng, terisolasi dan terampil ke dalam tanah di wilayah yang diduduki atau area pagar, dan kemudian menyerang pasukan militer kecil Israel yang kurang siap dan siap. Pasukan perlawanan itu segera kembali ke wilayah Jalur Gaza dengan satu atau dua tantara yang berhasil diculik. Ini contoh yang diterapkan dalam penculikan Gilad Shalit.

Tapi kali ini, menurut perkiraan militer Israel, akan ada perbedaan dalam ruang lingkup dan waktu. Operasi akan berlangsung dalam bentuk serangan kecil berkualitas tinggi di mana Hamas menginvestasikan untuk membangun kemampuan tinggi selama masa tenang yang akan memberikan gerakan pencapaian militer dan psikologis.

Yediot Ahronoth menambahkan bahwa penghalang baru dapat diledakkan dengan bahan peledak dan menyusup melaluinya dari terowongan terdekat, dari bawah pohon, atau dari rumah kaca, 800 meter dari perbatasan, atau bahkan dari jantung jalur perimeter yang terbuka. Penghalang baru mencegah infiltrasi ke wilayah pendudukan dari bawah tanah, Dia tidak bisa melakukan apa pun di depan serangan di atas tanah tetapi menundanya sedikit.

Menurut Yediot mobil Savana putih besar yang membawa tentara dan teknisi ke rintangan, atau Demax yang mengawal para pekerja yang menjalankan bisnis di dalamnya. Ini adalah mangsa empuk Hamas untuk serangan semacam itu dengan syarat di hari itu yang tidak menegangkan dan memiliki cela keamanan di pihak Shin Bet dan tentara.[]

Biadab! Wanita Palestina Ditabrak Pemukim Ilegal Yahudi Hingga Tewas

GAZA MEDIA, RAMALLAH – Seorang wanita Palestina Gader Musalamah (60) tahun, syahid pada Jumat pagi (24/12) ditabrak oleh sebuah mobil  pemukim ilegal Yahudi di Ramallah.

Sumber berita lokal mengatakan, seorang Ibu Palestina dari kota Sinjel, Utara Ramallah tersebut sengaja ditabrak saat ia hendak menghindar dari ancaman bahaya.

Kemudian pasukan Israel seketika hadir di lokasi kejadian untuk mengamankan perlawanan dan konfrontasi dari pejuang Palestina lainnya.

Hingga kini, penjajah Israel terus lakukan kebijakan (keji) berantas keberadaan orang-orang Palestina (genoside) dengan berbagai aksi brutal dan penangkapan warga yang tak bersalah.

Bulan Februari lalu, di tahun ini juga, seorang pria Palestina Bilal Bawatneh yang berusia 52 tahun dari kota al-Bireh tewas dan dua lainnya terluka setelah seorang pemukim Israel menabrak mereka pada Jumat (13/2) pagi. Peristiwa itu terjadi di utara daerah Lembah Jordan, Tepi Barat yang diduduki.

Sekretaris gerakan Fatah di Tubas dan Lembah Jordan, Mahmoud Sawafta, mengatakan para korban sedang mendaki di jalur alami antara desa Bardala dan Ain Al-Baida.

Seorang petugas ambulan dari Bulan Sabit Merah Palestina, Hassan Faqha kala itu mengatakan bahwa kru Bulan Sabit Merah Palestina tidak diizinkan bergerak sampai seorang dokter Israel datang untuk memeriksa jenazah, sesuai prosedur Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Faqha menambahkan, jenazah Bawatneh akan dipindahkan ke Kompleks Medis Palestina di Ramallah seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (13/2/2021).

Serangan yang dilakukan terhadap warga Palestina oleh pemukim Israel bukan sekali ini saja terjadi tapi sudah beberapa kali.[]

Puluhan Pemukim Pendatang Yahudi Serbu Masjid al-Aqsha

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Puluhan pemukim pendatang Yahudi pada hari Rabu (15/12), menyerbu Masjid al-Aqsha yang diberkati, di bawah perlindungan pasukan polisi pendudukan Israel.

Para saksi mata melaporkan bahwa puluhan pemukim pendatang Yahudi menyerbu Masjid al-Aqsha dari Gerbang Mughrabi yang ada di tembok barat masjid, dengan mendapatkan perlindingan dari pasukan pendudukan Israel. Mereka melakukan ritual Talmud di daerah timur masjid dan melakukan tur provokatif di halamannya, seperti dikutip dari Palinfo.

Pasukan pendudukan mengatur apa yang mereka sebut sebagai “wisata pengenalan” di area Masjid al-Aqsha untuk memberi tahu dan menjelaskan kepada pasukan mereka tentang tempat itu, di tengah-tengah langkah dan prosedur militer yang ketat.

Para pemukim pendatang Yahudi yang menyerbu ke masjid sengaja melakukan ritual Talmud dalam dua shift pagi dan setelah sholat dzuhur melalui Gerbang Mughrabi yang terletak di tembok barat al-Aqsa, yang difasilitasi dan mendapatkan pengawalan dari pasukan pendudukan Israel.

Laporan berkala yang dikeluarkan oleh kantor media Hamas di Tepi Barat mencatat telah terjadi 71 serangan oleh para pemukim pendatang Yahudi selama bulan November.

Menurut laporan tersebut, jumlah pemukim pendatang Yahudi yang menyerbu Masjid al-Aqsha mencapai 2365. Sedangkan jumlah kasus deportasi warga Palestina dari tempat tinggal dan Masjid Al-Aqsha mencapai 6 warga.

Di sisi lain, kota-kota di Tepi Barat dan wilayah Palestina 48 (yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948) menggalang perjalanan ke Masjid al-Aqsha, sebagai bagian dari kampanye yang diluncurkan di bawah “Seruan Fajar Agung”.

“Seruan Fajar Agung” ini merupakan penegasan hubungan spiritual antara rakyat Palestina dan Masjid al-Aqsha, serta untuk menyampaikan pesan kepada pendudukan Israel bahwa mereka menolak rencana yahudisasi dan aneksasi.[]

Pemukim Yahudi Tebangi 600 Pohon Zaitun Berbuah di Deir Sharaf

GAZA MEDIA, NABLUS – Para pemukim pendatang Yahudi menebangi 600 pohon zaitun dan almond yang sedang berbuah di tanah desa Deir Sharaf, sebelah barat Nablus, wilayah utara Tepi Barat. Di desa tersebut, permukiman Yahudi “Shafi Shomron” didirikan. Luas lahan tanaman tersebut diperkirakan 68.000 meter persegi, Sabtu, (11/12).

Desa Deir Sharaf sudah cukup menderita akibat ancaman koloni Israel dengan adanya permukiman Yahudi “Shafi Shomron”, yang berdiri di atas tanas seluas lebih dari 400.000 meter persegi dari tanah desa.

Pada tahun 1971, penjarahan tanah Deir Sharaf dimulai, dan semakin memburuk pada tahun 2000. Di mana pada tahun itu penjajah Israel merampas lebih dari 200.000 meter persegi untuk permukiman Yahudi. Dengan demikian, maka luas tanah desa Deir Sharaf yang dirampas adalah yang terbesar, yaitu hampir 70 persen dari tanah desa.

Luas desa Deir Sharaf adalah 7.000.000 meter persegi dengan jumlah 3.000 jiwa. Warga bertempat tinggal di sepanjang tembok pemisah permukiman “Shafi Shomron” yang terletak di tanah desa. Warga dilarang untuk mendekati atau memasuki tembok tersebut, kecuali ke lokasi pohon zaitun yang terletak di luar tembok yang tidak dapat dipanen, kecuali melalui koordinasi dengan pihak penjajah Israel dan hanya pada waktu tertentu saja.

Shafi Shamron didirikan setelah kekalahan Arab dalam perang tahun 1967. Sebelum didirikan, daerah tersebut adalah kamp untuk tentara Yordania. Setelah kamp dikosongkan dari pasukan Yordania, pendudukan Israel mengambil kamp tersebut dan dijadikan sebagai koloni permukiman militer.

Pada awal tahun 1971 berubah menjadi koloni permukiman. Mereka membawa para pemukim Yahudi dari gerakan yang disebut “Joshnim”, dan menjarah lebih banyak tanah desa Deir Sharaf dan daerah Masoudiya untuk perluasan.[]

Israel Rencana Bangun Permukiman Baru Di Al-Quds Selatan

GAZA MEDIA, NAZARET  –  Surat kabar Haaretz Israel edisi Senin (6/12) mengungkap rencana Israel yang hendak membangun permukiman baru dekat kota “Bet Shafafa” Al-Quds selatan.

Menurut surat kabar Israel, pemkot zionis di Al-Quds, berkordinasi dengan kementerian kehakiman Israel, akan membangun permukiman di lokasi luas yang tersisa di kota Al-Quds terjajah, seperti dikutip dari Palinfo.

Diperkirakan permukiman akan dibangun dekat kawasan Bet Shafafa Palestina, lokasi yang padat hunian, rencana permukiman baru tersebut, lahannya akan didaftarkan dengan nama para pemukim yahudi, seperti yang terjadi di kawasan Syekh Jarrah, sebagai pendahuluan untuk membangun kawasan baru tersebut.

Haaretz menyebutkan, komite perencanaan pembangunan Israel di Al-Quds, akan mendiskusikan pembangunan kawasan yang diberinama “Javaat Hashaked”, sesuai rencana, kawasan permukiman tersebut akan dibangun di area seluas 38 acre.

Kawasan permukiman baru terletak di belakang kawasan garis hijau, yang memisahkan wilayah Palestina jajahan tahun 48 dan wilayah jajahan tahun 67, dan akan dibangun 473 unit baru.

Kawasan Bet Shafafa sebagian mana kawasan lainnya di Al-Quds timur, kekurangan lahan untuk pembangunan hunian. Dalam beberapa tahun terakhir, warga Palestina berupaya mengurus perijinan membangun di kawasan, namun rencana perluasan dibekukan, sementara kelompok yahudi diberikan ijin membangun di kawasan sekitarnya, setelah pemeirntahan Netanyahu pada 2016 membekukannya, atas tekanan AS dibawah kepemimpinan mantan Presiden Barak Obama, dan baru diijinkan kembali di masa Presiden Trump.

Meski rencana permukiman “Ghavat Hashaked” tidak disebutkan khusus kawasan yahudi, namun surat kabar Israel mengutip peneliti di lembaga HAM Eer Amim, Aviv Tatarsky yang menegaskan bahwa tidak diragukan lagi siapa yang akan menghuni kawasan tersebut.

Pertama, kawasan dinamakan Ghavaat Hashaked, dan bukan Tal Lauz. Kedua, permukiman ini akan menjadi kawasan terpisah dari kawasan sekitarnya.

Ketiga, ada dua kuil yahudi yang masuk dalam rencana pembangunan ini.

Tatarsky menambahkan, kepadatan penduduk di Bet Shafafa merupakan hasil kebijakan politis. Dalam rentang 20 tahun terakhir, tidak ada ijin yang diberikan untuk perluasan kawasan hunian di komunitas Palestina di kota Al-Quds. Dan saat ini, terjadi pengusuran besar-besaran rumah-rumah Palestina, akibat kebijakan rasial anti Palestina, dan pemkot zionis serta pemerintahan Israel kemudian merampas lahan tersisa di Bet Shafafa.

Disebutkan bahwa 18,500 unit hunian telah mendapat ijin di Al-Quds, sejak awal tahun 2021 lalu, separuhnya dalam tahap realisasi pembangunan.

Keterangan yang dirilis organisasi Peace Now Israel menyebutkan, terdapat sekitar 700 ribu yahudi tinggal di 145 permukiman besar, dan 140 permukiman ilegal di Tepi Barat, termasuk di Al-Quds timur.[]

Jumlah Pemukim Israel yang Menyerbu al-Aqsha Meningkat 37%

GAZA MEDIA, NAZARETH – Data yang diterbitkan oleh kelompok sayap kanan Israel, menunjukkan adanya lompatan jumlah pemukim pendatang Yahudi yang menyerbu Masjid al-Aqsha di kota al-Quds selama bulan November lalu, Ahad (5/12).

Situs Israel “Mafzak Live”, mengutip dari pejabat di kelompok dan organisasi “kuil”, terjadi peningkatan 37 persen dalam jumlah pemukim Yahudi yang menyerbu ke Masjid al-Aqsha selama sebulan terakhir. Jumlah mereka yang menyerbu Masjid al-Aqsha mencapai 2.918, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.133. Sementara sebanyak 11.268 pemukim Yahudi menyerbu Masjid al-Aqsha sejak awal tahun 2021.

Disebutkan bahwa di antara mereka yang menyerbu ke Masjid al-Aqsha ada puluhan rabi, sejumlah pemimpin pemukim pendatang Israel, dan anggota Knesset, seperti dikutip dari Palinfo.

Hari Ahad lalu (5/12), sebanyak 290 pemukim pendatang Yahudi, yang dipimpin oleh anggota parlemen sayap kanan Israel Itamar Ben Juffair, menyerbu Masjid al-Aqsha, dari “Gerbang Mughrabi” di barat masjid, di bawah perlindungan polisi pendudukan Israel. Mereka menyerbu secara berkelompok dan melakukan ritual Talmud di daerah timur dari sisi Bab al-Rahma di Masjid al-Aqsha.

Disebutkan bahwa para pemukim pendatang Yahudi mengintensifkan penyerbuan mereka ke Masjid al-Aqsha dan mengadakan ritual Talmud di sana. Sebagai upaya untuk menerapkan pembagian secara waktu dan tempat di Masjid al-Aqsha.

Pembagian tersebut dimaksudkan untuk menjadikan Masjid al-Aqsha sebagai tempat keagamaan umum bagi umat Islam dan Yahudi. Hal ini jelas sangat ditolak oleh umat Islam.[]

 

Pemukim Israel Serang Warga Palestina Tiga Terluka

GAZA MEDIA, NABLUS – Tiga warga Palestina Rabu (24/11) terluka setelah diserang pemukim Yahudi Israel saat mereka berkendara di Tepi Barat.

Informasi yang didapat jurnalis Gaza Media di Palestina, menyebutkan pemukim melemparkan batu dan menghancurkan kaca depan mobil yang dikendarai oleh seorang Palestina dari Nablus di jalan utara Ramallah yang menyebabkan mobil terbalik.

Sopir terluka parah dan harus diterbangkan ke rumah sakit, sementara putranya, yang berada di dalam mobil, mengalami luka sedang.

Seorang warga Palestina lainnya terluka dalam insiden terpisah ketika para pemukim Yahudi menyerang mobilnya di dekat desa Duma, selatan Nablus, menghancurkan jendela mobil.

Sehari sebelumnya, seorang gadis berusia 15 tahun juga terluka sedang ketika pemukim Yahudi menyerang mobil yang dia tumpangi di jalan Tepi Barat utara.

Pemukim Yahudi Israel dalam beberapa bulan terakhir banyak melakukan serangan mereka terhadap warga Palestina di jalan-jalan Tepi Barat, menyebabkan kerusakan pada banyak mobil dan mengancam kehidupan para komuter.

Serangan terjadi di bawah pengawasan tentara Israel, yang hadir dalam jumlah besar di seluruh Tepi Barat yang diduduki. Pemukim Yahudi juga menyerang desa-desa Palestina. []