Pasukan oposisi Tentara Nasional Suriah (SNA) pada Senin (9/12) merebut distrik Manbij dari kelompok bersenjata PKK/YPG yang didukung Amerika Serikat.
Dilaporkan kantor berita Anadolu, wilayah ini sebelumnya dikenal sebagai benteng terbesar kelompok tersebut di sebelah barat Sungai Efrat.
Sebelumnya, pasukan yang didukung penuh Turki ini terlebih dahulu merebut kawasan Ureimeh di Manbij bagian barat serta desa Um Dadat di utara.
Pasukan kemudian memasuki distrik Manbij dari sisi utara dan barat hingga mengamankan kendali penuh atas wilayah tersebut.
Manbij, yang telah lama diduduki oleh PKK/YPG, selama ini menjadi pusat logistik dan strategi kelompok tersebut di wilayah barat Efrat.
YPG adalah cabang dari kelompok separatis PKK yang selama puluhan tahun melakukan teror terhadap negara itu.
Saat ini, upaya pembersihan ranjau dan jebakan yang ditinggalkan kelompok bersenjata itu sedang dilakukan.
Strategi Operasi dan Pentingnya Manbij
Operasi Fajar Kebebasan dimulai pada 1 Desember, dengan merebut distrik Tel Rifaat dari YPG/PKK. Beberapa hari sebelumnya, kelompok oposisi Suriah lainnya yang dimotori oleh Hay’at Tahrir Syam melakukan serangan kilat merebut Aleppo dari rezim Assad, yang berujung pada tumbangnya rezim di Damaskus pada 8 Desember lalu.
Bagi Turki, Manbij memiliki arti penting. Karena di Manbij PKK/YPG berencana membangun koridor yang menghubungkan perbatasan Suriah-Irak hingga Laut Mediterania.
Menurut Turki, Amerika Serikat dan Rusia berjanji menarik kelompok bersenjata PKK/YPG dari Manbij, realisasinya tidak pernah terjadi.
Sejak dikuasai kelompok tersebut pada Mei hingga Agustus 2016 dalam serangan yang didukung AS, janji-janji untuk menarik mereka tidak dipenuhi.
Pada 2019, selama Operasi Mata Air Perdamaian, Rusia juga berkomitmen mengeluarkan PKK/YPG dari wilayah tersebut sesuai kesepakatan dengan Türkiye, tetapi kelompok itu tetap bertahan.
Melalui Operasi Perisai Efrat pada 2016, Türkiye berhasil memblokir rencana koridor kelompok bersenjata ini dengan memutus hubungan langsung antara Afrin, Tel Rifaat, dan Manbij.
Pesan dari Pemerintah Interim Suriah
Abdurrahman Mustafa, Kepala Pemerintah Interim Suriah, menyampaikan ucapan selamat kepada warga Manbij dan pasukan SNA atas keberhasilan operasi ini.
Dalam unggahannya di platform media sosial X, Mustafa menyebut kemenangan ini sebagai langkah penting untuk memulihkan kedaulatan Suriah. Ia menyerukan keberlanjutan pembebasan wilayah Suriah lainnya, dengan menekankan cita-cita rakyat Suriah untuk kebebasan dan martabat.