PBB pada Selasa menegaskan bahwa pasukan Israel masih berada di sepanjang zona penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah.
PBB juga melaporkan bahwa bendera Israel yang ada di area pemisahan telah dicopot oleh pasukan penjaga perdamaian.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian PBB (UNDOF) terus mengawasi dan melaporkan kondisi di area pemisahan.
Namun, keberadaan pasukan Israel di daerah tersebut menghambat kebebasan bergerak dan kegiatan operasional pasukan penjaga perdamaian.
UNDOF sebelumnya dapat melakukan sekitar 55 hingga 60 tugas setiap hari, namun sekarang hanya bisa melakukan 3 hingga 5 pergerakan logistik yang sangat penting.
Pasukan Israel juga terlihat membangun pos-pos dan memindahkan pasukannya di beberapa lokasi di Dataran Tinggi Golan.
PBB juga mencatat adanya bendera Israel di tiga titik dalam area pemisahan, yang kemudian dicopot setelah protes.
PBB kembali menegaskan agar semua pihak mematuhi perjanjian gencatan senjata yang dibuat pada tahun 1974.
Perjanjian tersebut menetapkan zona demiliterisasi yang diawasi oleh PBB untuk menjaga perdamaian antara Israel dan Suriah setelah Perang Timur Tengah 1973.
Baru-baru ini, Israel memperburuk situasi dengan serangan udara ke Suriah dan melanggar kedaulatan Suriah.
