Saturday, June 7, 2025
HomeBeritaPBB: Lebih 640.000 warga Palestina terpaksa mengungsi di Gaza sejak Maret

PBB: Lebih 640.000 warga Palestina terpaksa mengungsi di Gaza sejak Maret

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa lebih dari 640.000 warga Palestina di Jalur Gaza terpaksa mengungsi sejak Maret 2025, menyusul serangkaian perintah evakuasi militer yang dikeluarkan oleh otoritas Israel.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric, dalam keterangan yang dikutip dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), mengatakan bahwa pada Rabu (5/6/2025), Israel kembali mengeluarkan perintah evakuasi massal.

“Kali ini mencakup 54 lingkungan di tiga wilayah administratif: Gaza Utara, Gaza, dan Deir el-Balah,” kata Dujarric.

Ia menjelaskan bahwa ini merupakan perintah evakuasi kedua yang dikeluarkan untuk wilayah yang sama, dan mewakili sekitar sepertiga dari total wilayah Jalur Gaza.

“Sejak eskalasi kekerasan kembali terjadi pada Maret, militer Israel telah mengeluarkan 35 perintah pengungsian. Akibatnya, lebih dari 640.000 orang kembali terpaksa mengungsi. Itu berarti hampir satu dari tiga warga Palestina di Gaza,” ujarnya.

Dujarric juga menyoroti memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, termasuk pembatasan akses bantuan oleh pihak Israel.

“Pada Rabu kemarin, otoritas Israel kembali menolak sejumlah upaya koordinasi misi kemanusiaan. Dari 16 upaya yang diajukan, lima ditolak, termasuk distribusi air bersih, pengambilan pasokan gizi, dan relokasi stok bahan bakar,” jelasnya.

Enam misi tambahan tidak dapat diselesaikan karena adanya hambatan atau pembatalan oleh penyelenggara, sementara hanya lima misi yang berhasil dilaksanakan.

Misi-misi terbatas tersebut memungkinkan petugas kemanusiaan untuk melakukan penyaringan kasus malnutrisi pada anak-anak, memberikan layanan medis, serta melakukan asesmen kebutuhan. Namun, menurut Dujarric, tidak ada dari misi tersebut yang mencakup pengiriman pasokan bantuan, yang saat ini sangat dibutuhkan.

“Persediaan terus menipis,” kata Dujarric, menambahkan bahwa separuh dapur umum komunitas di Gaza kini tutup akibat pengungsian massal dan kekurangan pasokan.

Serangan militer Israel ke Jalur Gaza kembali dilancarkan sejak 18 Maret 2025, mematahkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sempat berlaku pada Januari lalu. Sejak saat itu, tercatat 4.402 warga Palestina tewas dan hampir 13.490 lainnya luka-luka.

Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas operasinya di wilayah tersebut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular