Friday, July 18, 2025
HomeBeritaPemimpin Qatar, Saudi, dan Turki sampaikan dukungan terhadap Suriah

Pemimpin Qatar, Saudi, dan Turki sampaikan dukungan terhadap Suriah

Presiden Suriah, Ahmad Al-Sharaa, menerima sambungan telepon dari tiga pemimpin negara besar kawasan pada Kamis (17/7/2025) malam.

Mereka adalah Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Kantor Kepresidenan Suriah, ketiga pemimpin membahas perkembangan situasi terkini di Suriah, khususnya di wilayah selatan yang tengah dilanda ketegangan dan kekerasan.

Ketiganya, menurut pernyataan itu, menegaskan dukungan mereka terhadap Suriah dalam menghadapi masa-masa sulit ini dan menyatakan penolakan atas segala bentuk campur tangan asing dalam urusan internal negara tersebut.

Lebih lanjut, pernyataan tersebut menegaskan bahwa para pemimpin Qatar, Arab Saudi, dan Turki juga mengecam keras serangan udara berulang yang dilakukan Israel terhadap wilayah Suriah.

Mereka menyatakan penolakan tegas atas pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah, dan menekankan pentingnya menjaga persatuan wilayah serta otoritas penuh pemerintah atas seluruh tanah Suriah.

Kecaman regional atas serangan Israel

Satu hari sebelumnya, 11 negara Arab dan regional termasuk Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Kuwait, Yordania, Irak, Lebanon, Mesir, dan Turki, mengeluarkan pernyataan bersama.

Dalam pernyataan itu, mereka menolak segala bentuk intervensi asing di Suriah dan mengecam serangan udara Israel ke Damaskus dan sejumlah wilayah Suriah lainnya, yang disebut-sebut dilakukan dengan dalih melindungi komunitas Druze.

Pernyataan tersebut mengutuk agresi militer Israel sebagai pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Suriah dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

Sebelas negara tersebut juga menyatakan dukungan penuh terhadap keamanan, kesatuan, stabilitas, dan kedaulatan Suriah.

Mereka menyambut baik tercapainya kesepakatan gencatan senjata pada Rabu malam terkait situasi di Provinsi Suweida, dan menekankan pentingnya implementasi penuh terhadap isi kesepakatan tersebut.

Pernyataan itu juga memuji komitmen Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa dalam upayanya menindak para pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap warga sipil di Suweida.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa pernyataan bersama tersebut merupakan hasil dari serangkaian pembicaraan intensif yang berlangsung selama 2 hari antara para menteri luar negeri dari 11 negara tersebut.

Seperti diketahui, Provinsi Suweida dalam beberapa hari terakhir menjadi medan pertempuran sengit antara kelompok bersenjata lokal.

Beberapa laporan menyebutkan ratusan korban jiwa dan luka dalam konflik yang melibatkan komunitas Druze dan suku Badui tersebut.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular