Pengadilan militer Israel, kemarin, memperpanjang penahanan lima tentara yang didakwa melakukan perosaan terhadap tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Sde Teiman, di Gurun Negev di selatan “Israel”.
Masa penahanan mereka diperpanjang hingga Selasa mendatang, menurut laporan harian Yedioth Ahronoth, seperti dikutip Anadolu.
Pada 29 Juli, otoritas penyiaran resmi Israel, KAN, melaporkan 10 tentara Israel ditahan atas perkosaan terhadap tahanan Palestina. Namun lima di antaranya kemudian dibebaskan.
Laporan dari organisasi hak asasi manusia internasional baru-baru ini menunjukkan, para tahanan dari Gaza telah disiksa di penjara tersebut. yang menyebabkan kematian puluhan dari mereka.
Mahkamah Agung Israel sedang mempertimbangkan petisi yang diajukan oleh organisasi hak asasi manusia lokal untuk menutup penjara yang terkenal sadis itu.
Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha
Baca juga: Iran: Haniyah tewas akibat serangan proyektil jarak pendek
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional di tengah ofensif brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Oktober lalu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Sejak itu, hampir 39.600 warga Palestina tewas, kebanyakan wanita dan anak-anak, dan hampir 91.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir 10 bulan memasuki perang Israel, wilayah luas Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang memerintahkan segera menghentikan operasi militer di kota Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota tersebut diserbu pada 6 Mei.