Saturday, December 21, 2024
HomeBaitul MaqdisPenyelidik korupsi Netanyahu: "Saya yakin dia bersalah"

Penyelidik korupsi Netanyahu: “Saya yakin dia bersalah”

Netanyahu terkadang menunjukkan kemarahan dan kehilangan kendali selama proses penyidikan

Eli Asayag, penyelidik senior kepolisian Israel, meyakini Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersalah dalam kasus korupsi.

Hal itu dilaporkan harian Haaretz, seperti dikutip Aljazeera Arabic pada Rabu (4/12).

Dalam wawancara dengan harian Haaretz, Asayag, yang memimpin penyelidikan terhadap Netanyahu, mengatakan ia memutuskan pensiun pada usia 58 setelah 36 tahun mengabdi.

“Saya tidak diminta untuk mundur,” ujarnya, “tetapi saya menyadari tidak akan mendapatkan promosi karena menangani kasus-kasus sensitif ini.”

Ketika ditanya apakah ia yakin Netanyahu bersalah, Asayag menjawab, “Jika saya tidak yakin, saya tidak akan merekomendasikan dakwaan diajukan.”

Sejak pertengahan 2018, Brigjen Asayag memimpin investigasi Netanyahu terkait tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Penyidikan ini selesai dalam waktu kurang dari sembilan bulan, yang disebut Asayag sebagai proses tercepat untuk kasus besar seperti itu.

“Kami menyelesaikannya secara profesional, menyeluruh, dan efisien,” jelasnya. Berkas kasus tersebut kemudian diserahkan ke Jaksa Agung pada Maret 2021, tak lama sebelum Asayag pensiun.

Asayag menolak membahas detail interogasi terhadap Netanyahu, dengan alasan kemungkinan dirinya dipanggil sebagai saksi dalam pengadilan yang masih berlangsung.

Namun, ia mengungkapkan bahwa Netanyahu terkadang menunjukkan kemarahan dan kehilangan kendali selama proses penyidikan.

Pada November 2019, Jaksa Agung Avichai Mandelblit secara resmi mengumumkan dakwaan terhadap Netanyahu atas tiga kasus korupsi.

Tak lama setelah itu, Mandelblit menyerahkan dakwaan tersebut kepada Ketua Knesset.

Sidang pengadilan Netanyahu dimulai pada 2020 di Pengadilan Distrik Yerusalem Timur. Meski demikian, Netanyahu terus membantah semua tuduhan tersebut dan menyatakan dirinya tidak bersalah.

Baca juga: Rusia tarik kapal lautnya saat oposisi Suriah terus bergerak maju

Baca juga: Utusan Trump datangi Qatar, dorong gencatan senjata sebelum pelantikan

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular