Negosiasi gencatan senjata permanen dan pertukaran tahanan di Gaza telah memasuki tahap akhir dari rancangan kesepakatan. Kantor berita Anadolu melaporkan, ada rincian baru tentang negosiasi itu.
Menurut laporan Anadolu, diskusi berfokus pada pembebasan 12 tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Israel setuju untuk membebaskan tahanan yang menjalani hukuman kurang dari 30 tahun, tetapi menginginkan hak veto atas yang menjalani vonis lebih dari 30 tahun.
Saat ini, sekitar 50 warga Palestina di penjara Israel, termasuk pemimpin Fatah yang terkenal, Marwan Barghouti, menjalani hukuman lebih dari 30 tahun. Israel menuntut hak veto atas pembebasan individu-individu ini.
Hamas diperkirakan menahan hampir 120 sandera Israel, sementara kelompok-kelompok lain yang berperang melawan Israel di Gaza juga dilaporkan memiliki tawanan.
Sumber-sumber menunjukkan bahwa Hamas telah mengadopsi pendekatan konstruktif selama negosiasi intensif dalam 2 setengah bulan terakhir, dengan proses yang menunjukkan kemajuan positif.
Baca juga: Lebih dari 10.000 tentara Israel dirawat sejak 7 Oktober
Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha
Sumber-sumber tersebut menyoroti kontribusi signifikan Turki dalam memajukan pembicaraan, menambahkan bahwa sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperlambat prosesnya.
Faktor Yahya Sinwar
Faktor kunci lainnya dalam pembicaraan ini adalah masuknya Yahya Sinwar, kepala baru biro politik kelompok tersebut yang baru dipilih, menggantikan Ismail Haniyah yang dibunuh bulan lalu.
Negosiasi ini diharapkan akan selesai dalam beberapa hari mendatang berkat dukungan Türkiye dan upaya yang dipimpin oleh AS, Qatar, dan Mesir.
Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi