Sebanyak 30 warga Palestina tewas dalam serangan pasukan Israel di sekitar Rumah Sakit Kamel Adwan, Gaza Utara, yang kembali dikepung militer Israel pada Jumat (5/12).
Aljazeera melaporkan, pasien dan korban luka dipaksa meninggalkan rumah sakit tersebut.
Menurut laporan Al Jazeera, serangan udara dan artileri Israel menghantam rumah-rumah di sekitar rumah sakit yang terletak di Beit Lahia. Selain korban tewas, banyak warga lainnya yang terluka dalam serangan ini.
Sejak pagi, kendaraan militer Israel telah memasuki wilayah sekitar rumah sakit dan mengepungnya dari semua sisi di bawah tembakan berat.
Saksi mata melaporkan suara tembakan dan dentuman artileri terdengar di sekitar lokasi.
Direktur Rumah Sakit Kamel Adwan, Husam Abu Safia, menyebut situasi di dalam dan sekitar rumah sakit sebagai “bencana.”
Ia menegaskan, pasokan medis hampir habis dan para ahli bedah telah meninggalkan rumah sakit. “Kondisi di Gaza Utara, khususnya di sekitar rumah sakit, sangat mengerikan,” ujar Abu Safia.
Rumah Sakit Kamel Adwan merupakan salah satu dari sedikit fasilitas medis yang masih berfungsi di kawasan itu. Namun, sejak 7 Oktober 2023, fasilitas ini menjadi target serangan, penggerebekan, dan pengepungan oleh pasukan Israel.
Sejak awal operasi militer pada 5 Oktober, lebih dari 3.000 warga Palestina dilaporkan tewas di Gaza Utara, dengan ribuan lainnya mengungsi ke wilayah selatan Gaza.
Meskipun Israel menyangkal adanya rencana pengusiran massal, sumber-sumber internal mengakui bahwa militer sedang menjalankan “rencana jenderal” untuk mengosongkan Gaza Utara dari penduduknya. Mantan Menteri Pertahanan Moshe Yaalon bahkan menyebut operasi ini sebagai bentuk “pembersihan etnis” terhadap rakyat Palestina.