Sunday, June 1, 2025
HomeBeritaPuluhan warga tewas dan terluka di Gaza, Israel keluarkan perintah evakuasi baru

Puluhan warga tewas dan terluka di Gaza, Israel keluarkan perintah evakuasi baru

Serangan militer Israel di Jalur Gaza kembali memakan banyak korban jiwa. Sedikitnya 11 warga Palestina dilaporkan tewas sejak Jumat (30/5/2025) dini hari dalam serangkaian serangan udara dan tembakan langsung di sejumlah wilayah Gaza.

Militer Israel juga mengeluarkan perintah evakuasi baru di lima wilayah, menandai perluasan operasi militernya di kawasan padat penduduk tersebut.

Laporan dari koresponden Al Jazeera menyebutkan bahwa sejumlah warga Palestina tertembak saat berupaya mendekati pusat distribusi bantuan milik organisasi kemanusiaan asal Amerika Serikat (AS), Gaza Relief Foundation, yang terletak di kawasan Netzarim, Gaza tengah.

Pada pagi harinya, dua warga Palestina tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan udara yang menyasar sebuah kendaraan sipil di kota Abasan al-Kabira, timur Khan Younis, Gaza selatan.

Serangan-serangan tersebut merupakan bagian dari rangkaian pemboman intensif yang dilakukan Israel dalam 24 jam terakhir di berbagai wilayah Gaza.

Salah satu serangan udara menargetkan sebuah rumah di kawasan Jabalia al-Nazla, Gaza utara, dan menyebabkan 6 orang meninggal dunia pada Jumat dini hari.

Di wilayah Al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis, dua orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak, mengalami luka-luka setelah tenda pengungsian mereka dihantam bom.

Di Rafah, seorang warga Palestina tewas dan beberapa lainnya cedera akibat tembakan langsung pasukan Israel di daerah Shakush, barat laut kota.

Insiden ini terjadi berbarengan dengan serangan artileri Israel yang menggempur wilayah selatan Khan Younis pada pagi hari.

Berdasarkan laporan kantor berita resmi Palestina, WAFA, total korban meninggal sejak Jumat dini hari berjumlah 11 orang, tersebar di Jabalia, Khan Younis, dan Rafah. Belasan lainnya mengalami luka dengan tingkat keparahan yang bervariasi.

Selain itu, militer Israel dilaporkan meledakkan sejumlah rumah warga di lingkungan Al-Tuffah, Gaza timur, dan di kota Qarara, utara Khan Younis, sebagai bagian dari penghancuran sistematis terhadap infrastruktur sipil di wilayah tersebut.

Di sisi lain, militer Israel mengonfirmasi bahwa salah satu tentaranya mengalami luka serius dalam pertempuran di Gaza selatan pada Kamis (29/5), tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasi atau kronologi kejadian.

Evakuasi baru di 5 wilayah

Dalam perkembangan terbaru, militer Israel pada Kamis malam mengeluarkan perintah evakuasi terhadap warga di lima wilayah di Gaza utara dan Kota Gaza.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengatakan warga diminta meninggalkan wilayah Jabalia al-Balad dan Atatra di Gaza utara, serta permukiman Shujaiya, Daraj, dan Zeitoun di Kota Gaza, dan bergerak ke arah barat.

Adraee menyebut wilayah-wilayah tersebut kini dikategorikan sebagai “zona pertempuran” karena, menurutnya, masih terdapat aktivitas kelompok bersenjata Palestina di sana.

Ia menambahkan bahwa militer Israel akan memperluas serangan untuk menghancurkan kemampuan tempur kelompok tersebut.

Seruan Ben Gvir

Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, menyerukan pendekatan yang lebih ekstrem terhadap Gaza.

“Sudah saatnya melakukan intervensi penuh untuk menghancurkan dan mengalahkan Hamas,” ujarnya.

Pernyataan itu mencerminkan niat Israel untuk meningkatkan intensitas operasi militer yang telah berlangsung lebih dari tujuh bulan.

Pada Kamis, Gaza kembali dilanda hari paling berdarah. Sedikitnya 70 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan udara dan artileri yang menghantam berbagai titik di wilayah itu. Puluhan lainnya mengalami luka serius.

Ketegangan militer ini terjadi di tengah kondisi kemanusiaan yang semakin buruk. Warga Gaza menghadapi bencana kelaparan akibat blokade total sejak penutupan semua perlintasan pada 2 Maret lalu. Kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan telah mencapai titik kritis.

Diperkirakan sekitar 1,5 juta warga dari total 2,4 juta penduduk Gaza kini kehilangan tempat tinggal setelah rumah mereka hancur akibat perang.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus melancarkan serangan yang oleh banyak pihak disebut sebagai upaya pemusnahan massal.

Lebih dari 177.000 orang menjadi korban jiwa, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Selain itu, lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang, dengan nasib yang belum diketahui hingga kini.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular