Media Israel dan Amerika Serikat melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah mempertimbangkan rencana untuk mengepung wilayah utara Jalur Gaza dan memaksa penduduknya untuk mengungsi.
Tujuan dari rencana ini adalah menjadikan wilayah utara sebagai zona militer tertutup, mengepung pejuang Hamas, dan memaksa mereka menyerah atau kelaparan.
Rencana ini diungkap Netanyahu dalam sebuah sesi tertutup di Knesset pada hari Minggu (22/9), dilaporkan Aljazeera Arabic.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, militer Israel diperkirakan akan mengajukan beberapa rencana untuk distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza dalam beberapa hari mendatang.
Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah menyerahkan distribusi bantuan kepada militer Israel guna mengambil alih kekuasaan sipil dari Hamas.
Baca juga: Media Israel: Netanyahu setujui ledakan pager di Lebanon
Setelah masa tenggat seminggu untuk evakuasi warga, militer Israel akan memberlakukan pengepungan total di wilayah tersebut. Ini akan membuat para militan di Kota Gaza menghadapi pilihan antara menyerah atau mati.
Rencana ini diajukan Jenderal (purnawirawan) Giora Eiland pada awal September dan didukung oleh puluhan perwira tinggi aktif maupun pensiunan dalam militer Israel.
Diperkirakan ada sekitar 5.000 pejuang Hamas yang masih bertahan di wilayah utara Gaza.
Sebelumnya, dalam pertemuan yang sama, Netanyahu menyatakan percobaan untuk melibatkan suku-suku di Gaza dalam distribusi bantuan kemanusiaan telah gagal.
Pada Maret lalu, komunitas suku dan klan di Gaza menegaskan bahwa mereka bukan pengganti sistem politik Palestina mana pun. Tetapi mereka bagian dari elemen nasional yang mendukung perlawanan.
Baca juga: Sandera Israel di Gaza: Netanyahu berusaha membunuh kami setiap hari