Monday, November 25, 2024
HomeBeritaReporters Without Borders kecam penutupan kantor Aljazeera di Tepi Barat oleh Israel

Reporters Without Borders kecam penutupan kantor Aljazeera di Tepi Barat oleh Israel

Lembaga nirlaba internasional untuk perlindungan jurnalis, Reporters Without Borders (RSF) pada Ahad, (22/9), mengutuk serangan dan penutupan oleh Israel terhadap kantor Aljazeera di kota Ramallah, Tepi Barat yang terjajah.

RSF menyatakan, tentara Israel menyerbu kantor media asal Qatar itu di Ramallah pada Minggu pagi, memaksa staf untuk mengosongkan tempat tersebut.

Mereka juga mengumumkan penutupan kantor selama 45 hari dan merobek poster reporter Aljazeera, Shireen Abu Akleh, yang tewas akibat tembakan Israel di Jenin pada 11 Mei 2022.

RSF mengecam aksi ini dengan mengatakan, “Sekali lagi, RSF mengutuk serangan tak henti-hentinya Israel terhadap @alJazeera.”

Pada 5 Mei lalu, pemerintah Israel memutuskan untuk melarang operasi Aljazeera, menutup kantor mereka di Israel, dan membatasi akses ke situs webnya berdasarkan undang-undang yang disahkan oleh Knesset (parlemen Israel).

Undang-undang ini memberikan wewenang kepada menteri komunikasi untuk menutup jaringan asing yang beroperasi di Israel dan menyita peralatan mereka jika menteri pertahanan menyatakan siaran mereka “membahayakan keamanan negara.”

Meskipun ada larangan tersebut, staf kantor Aljazeera tetap melanjutkan operasinya dari Ramallah, yang mendorong Kantor Pers Israel yang berafiliasi dengan kantor perdana menteri mencabut akreditasi para reporternya pada 12 September.

Pejabat Israel kerap mengkritik Aljazeera, terutama terkait liputan ekstensif mereka tentang serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

Israel terus melancarkan serangan mematikan di Gaza setelah serangan lintas perbatasan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.

Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 41.400 orang, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 95.700 lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Serangan Israel ini telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang berkelanjutan, yang menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular