Wednesday, September 17, 2025
HomeBeritaRumah sakit di Gaza lumpuh akibat bombardir Israel

Rumah sakit di Gaza lumpuh akibat bombardir Israel

Serangan udara Israel kembali menambah panjang daftar korban jiwa di Gaza. Hingga Selasa (17/9), Rumah Sakit Al-Shifa menerima 62 jenazah, termasuk 25 anak dan 22 perempuan.

Selain itu, sekitar 150 orang terluka, sebagian besar dalam kondisi sangat kritis yang tak mampu ditangani.

“Kami menerima pasien yang tiba dalam keadaan hangus terbakar, dan kami tidak bisa menyelamatkan mereka,” kata Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, dr Mohammad Abu Salmiya, dalam wawancara dengan Al Jazeera.

Menurut Abu Salmiya, 90 persen dari korban luka menderita luka bakar derajat empat. Banyak di antaranya kehilangan anggota tubuh.

Namun, rumah sakit sudah kehabisan obat-obatan dan kantong darah.

“Penduduk juga tak bisa lagi mendonorkan darah karena mereka sendiri menderita kekurangan gizi parah,” ujarnya.

Sejak dini hari, serangan udara Israel menghantam puluhan gedung dan fasilitas di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 68 orang.

Abu Salmiya menyebut situasi ini “lebih buruk daripada bencana”.

Kota ini telah menjadi neraka

Kapasitas rumah sakit tak lagi mencukupi. Unit gawat darurat penuh sesak, ruang perawatan intensif kehabisan tempat, bahkan kamar jenazah pun tidak mampu lagi menampung korban.

“Kami memperkirakan banyak pasien akan meninggal karena kami tidak sanggup memberikan perawatan. Kondisinya sama seperti pada hari-hari pertama perang, hanya jauh lebih parah,” kata Abu Salmiya.

Ia menambahkan, militer Israel secara sistematis menghantam infrastruktur kesehatan. Serangan ke jalan-jalan kota berlangsung bersamaan dengan bombardir terhadap fasilitas medis yang tersisa.

“Kota ini telah berubah menjadi neraka. Warga berlarian tanpa arah, hanya mencoba bertahan hidup,” ungkapnya.

Abu Salmiya memperingatkan, jika operasi militer Israel di Gaza terus berlanjut, jumlah korban bisa mencapai puluhan ribu per hari.

Sekitar 800.000 warga masih bertahan di bagian barat kota.

“Ini bukan lagi sekadar bencana, ini ancaman pemusnahan,” katanya.

Ia menyerukan “sisa-sisa nurani dunia” untuk segera menghentikan perang, membuka koridor kemanusiaan, serta mengirim bantuan medis dan pangan.

“Orang-orang di Gaza kini mati bukan hanya karena bom, tapi juga karena kelaparan dan penyakit,” ujarnya.

Sementara itu, militer Israel kembali mengeluarkan peringatan agar penduduk segera mengungsi dari Kota Gaza.

Militer mengklaim sudah mengerahkan dua divisi untuk operasi darat, dengan satu divisi tambahan yang segera bergabung.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular