Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Rabu (29/10/2025), mengecam keras serangan udara terbaru yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
“Sekjen PBB sangat mengutuk tewasnya warga sipil di Gaza akibat serangan udara Israel kemarin, termasuk banyak anak-anak,” ujar juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers di Markas Besar PBB, New York, seperti dikutip kantor berita Anadolu.
Guterres juga mengecam segala tindakan yang “melemahkan gencatan senjata dan membahayakan nyawa warga sipil.” Ia menekankan pentingnya semua pihak mematuhi komitmen gencatan senjata yang telah disepakati.
“Setiap tindakan yang berisiko mencederai warga sipil atau menghambat operasi kemanusiaan harus dihindari,” kata Dujarric.
Ia menyampaikan apresiasi atas upaya diplomatik berkelanjutan yang dilakukan Mesir, Qatar, Turki, dan Amerika Serikat untuk menjaga perdamaian, serta menegaskan bahwa PBB bersama mitra-mitranya “terus meningkatkan kehadiran di Gaza guna menyalurkan bantuan penyelamatan jiwa bagi masyarakat yang membutuhkan.”
Pernyataan Guterres disampaikan setelah serangan udara Israel sejak Selasa malam menewaskan lebih dari 100 warga Palestina, termasuk 46 anak-anak, dan melukai 253 orang lainnya, meskipun gencatan senjata telah diberlakukan sejak 10 Oktober, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
Data kementerian juga menunjukkan, sejak gencatan senjata berlaku, sedikitnya 211 orang tewas dan 597 lainnya terluka akibat serangan Israel.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 68.600 orang—sebagian besar perempuan dan anak-anak—serta melukai lebih dari 170.600 orang.
