Monday, May 19, 2025
HomeBeritaSeluruh rumah sakit di Gaza utara lumpuh usai dikepung Israel

Seluruh rumah sakit di Gaza utara lumpuh usai dikepung Israel

Seluruh rumah sakit umum di wilayah Gaza utara kini dinyatakan tidak beroperasi, menyusul pengepungan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, keadaan panik dan kebingungan menyelimuti rumah sakit tersebut, sebelum akhirnya tidak lagi menerima pasien maupun tenaga medis.

“Dengan ditutupnya Rumah Sakit Indonesia, seluruh rumah sakit umum di Wilayah Gaza Utara kini tidak lagi berfungsi,” demikian pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Palestina, Minggu (19/5/2025).

Situasi ini memperparah krisis kemanusiaan yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh bulan sejak dimulainya serangan Israel pada 7 Oktober 2023.

Sejak Minggu dini hari, serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 125 warga Palestina di Gaza.

Total korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza kini mencapai 53.339 orang, dengan lebih dari 121.000 lainnya mengalami luka-luka.

Dalam kurun waktu 24 jam terakhir saja, rumah-rumah sakit di Gaza menerima 361 orang korban luka.

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, kepada AFP menyampaikan bahwa sedikitnya 22 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam tenda pengungsian di kawasan pesisir selatan Al-Mawasi.

Di tengah memburuknya kondisi kemanusiaan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengisyaratkan kemungkinan mengakhiri pertempuran di Gaza—dengan syarat Hamas sepenuhnya dikeluarkan dari wilayah tersebut.

Dalam pernyataan resmi, Kantor Perdana Menteri Israel menyebutkan bahwa tim negosiasi yang berada di Doha, Qatar, tengah berupaya merumuskan kesepakatan.

Kesepakatan itu mencakup pembebasan seluruh sandera, pengasingan para militan Hamas, serta perlucutan senjata Jalur Gaza.

Sejak dimulainya kembali pengeboman pada 18 Maret lalu—setelah gencatan senjata dua bulan berakhir—Israel telah menewaskan ribuan warga Palestina.

Lebih dari 10.000 orang dilaporkan masih hilang dan diduga tewas di bawah reruntuhan, sementara hampir 120.000 lainnya mengalami luka-luka.

Upaya mediasi yang dilakukan oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) sejauh ini belum membuahkan hasil nyata.

Meski begitu, sinyal positif mulai terlihat dari pihak Hamas. Pejabat senior Hamas, Taher al-Nounou, Sabtu lalu menyatakan bahwa pembicaraan di Doha dimulai tanpa prasyarat dari kedua belah pihak.

Sumber dari Hamas yang mengetahui proses negosiasi mengatakan kepada AFP bahwa kedua pihak saling menyampaikan posisi masing-masing dalam upaya memperkecil perbedaan.

Keduanya juga menegaskan bahwa pihaknya datang ke meja perundingan dengan “fleksibilitas tinggi”.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular