Pengusaha Suriah Rami Makhlouf, yang merupakan sepupu dari pemimpin yang digulingkan Bashar Assad, pada Ahad mengeluarkan serangan pedas terhadap mantan Brigadir Jenderal Ghiyath Dalla, seorang perwira di Divisi Keempat, yang dituduhnya memicu kerusuhan baru-baru ini di wilayah pesisir Suriah dan memanfaatkan warga sipil untuk kepentingan pribadi.
Dalam pernyataan pertamanya di media sosial sejak jatuhnya rezim Assad pada Desember lalu, Makhlouf dengan tegas mengkritik para perwira Divisi Keempat, khususnya Dalla, yang menurutnya bertanggung jawab atas bentrokan dengan pasukan keamanan dalam beberapa hari terakhir.
“Apa yang telah kau lakukan terhadap rakyat kami, Ghiyath Dalla? Apa yang kau lakukan dengan kepala intelijen militer dan warga sipil di sekitarmu? Mengapa kau melibatkan warga sipil yang tak berdosa dalam urusan ini dan memanfaatkan kebutuhan mereka akan uang?” tulisnya.
Makhlouf juga mengecam sepupunya, Assad, dengan mengatakan, “Apakah kau, Tuan Presiden yang Melarikan Diri, sudah menghancurkan negara ini, membaginya, merusak tentara dan ekonomi, membuat rakyatnya kelaparan, dan melarikan diri dengan uang yang seandainya dibagikan, tak akan ada yang kelaparan atau miskin?”
Makhlouf menyatakan bahwa banyak warga sipil yang kehilangan nyawa di wilayah tersebut selama operasi yang dilakukan oleh pasukan keamanan dan menyalahkan Dalla atas pemicu peristiwa tersebut.
Beberapa hari terakhir, provinsi-provinsi pesisir Latakia dan Tartus menyaksikan serangan terkoordinasi dari pendukung rezim Assad yang telah digulingkan.
Serangan-serangan ini, yang digambarkan sebagai yang paling parah sejak jatuhnya rezim pada Desember lalu, menargetkan patroli keamanan, pos-pos pemeriksaan, dan rumah sakit, mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka.
Sebagai respons, pasukan keamanan dan militer meluncurkan operasi besar-besaran untuk memburu para penyerang, yang berujung pada bentrokan sengit.
Bashar Assad, yang memimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath yang telah berkuasa sejak 1963.
Ahmed al-Sharaa, yang memimpin kekuatan anti-rezim untuk menggulingkan Assad, diumumkan sebagai presiden periode transisi pada 29 Januari.