Tuesday, November 19, 2024
HomeHeadlineSerangan Israel bunuh 35 orang dalam sehari, rumah sakit Gaza berpotensi kolaps

Serangan Israel bunuh 35 orang dalam sehari, rumah sakit Gaza berpotensi kolaps

Abu Safiya memperingatkan anak-anak, beberapa di antaranya adalah bayi, berada dalam bahaya selama bahan bakar tidak masuk ke wilayah utara Gaza

Aljazeera melaporkan, serangan udara Israel hari ini menewaskan setidaknya 35 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza. Sementara rumah sakit memperingatkan bahwa anak-anak berisiko mati akibat kekurangan bahan bakar.

Di antara korban pada hari Senin (20/8), 13 orang tewas oleh pasukan Israel di Kota Gaza.

Setidaknya sembilan di antaranya tewas dalam serangan udara yang menargetkan sekelompok warga Palestina di kamp pengungsi Shati yang dikelola oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa di bagian barat Kota Gaza, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera Arabic.

Sebelumnya pada hari yang sama, empat orang lainnya tewas dalam pemboman Israel terhadap mobil sipil di az-Zarqa di bagian utara Kota Gaza, menurut Pusat Informasi Palestina (Palinfo).

Palinfo juga melaporkan jet tempur Israel menembaki rumah-rumah di lingkungan Sabra di bagian selatan Kota Gaza.

Baca juga: Seorang Perwira Israel tewas akibat serangan udara gagal di Gaza

Secara terpisah, di bagian utara Gaza, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, mengatakan kepada Al Jazeera, sebelas anak sakit di unit perawatan intensif dan ruang perawatan bayi berisiko mati dalam beberapa jam karena kekurangan bahan bakar untuk menjalankan alat-alat medis.

Abu Safiya memperingatkan anak-anak, beberapa di antaranya adalah bayi, berada dalam bahaya selama bahan bakar tidak masuk ke wilayah utara Gaza.

“Kami tahu bahwa Organisasi Kesehatan Dunia memiliki konvoi yang berisi bahan bakar dan obat-obatan yang menuju ke bagian utara Jalur Gaza, tetapi sejauh ini, mereka masih berada di pos pemeriksaan menunggu lampu hijau dari pasukan Israel untuk melintas,” lapor koresponden Aljazeera Hind Khoudary dari Gaza.

“Jadi tidak ada jaminan bahwa mereka akan sampai ke rumah sakit.”

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 33 fasilitas kesehatan tidak beroperasi sejak 7 Oktober. Rumah sakit yang tersisa membutuhkan “setidaknya 4.000 liter bahan bakar setiap hari untuk tetap beroperasi,” tambah Khoudary.

Baca juga: Seorang Perwira Israel tewas akibat serangan udara gagal di Gaza

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular