Thursday, August 28, 2025
HomeBeritaSerangan Israel terhadap Suriah diduga upaya cari informasi sistem pertahanan udara

Serangan Israel terhadap Suriah diduga upaya cari informasi sistem pertahanan udara

Seorang analis militer Suriah, Kolonel Purnawirawan Nidal Abu Zaid, menilai operasi militer Israel bertujuan mengumpulkan informasi terkait sistem pertahanan udara Suriah yang pernah ditempatkan di wilayah itu sebelum jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

Operasi tersebut dilakukan di kawasan al-Kiswah, pinggiran Damaskus, Rabu (27/8/2025) malam,

Menurut keterangan sejumlah sumber, operasi itu melibatkan 4 helikopter Israel dan berlangsung lebih dari 2 jam.

Pasukan Israel menyasar sebuah barak militer di kawasan al-Kiswah.

“Durasi operasi menunjukkan bahwa tujuannya bukan sekadar serangan udara, melainkan pengumpulan data langsung di lapangan, atau memastikan efektivitas serangan yang telah dilakukan sehari sebelumnya,” kata Abu Zaid dalam wawancara dengan Al Jazeera.

Sehari sebelum operasi darat itu, serangan udara Israel menargetkan barak di kawasan sama dan menewaskan enam tentara Suriah.

Al-Kiswah terletak berdekatan dengan Jabal al-Mani’ dan Harjalah, wilayah yang pernah menjadi markas Brigade 76 Pertahanan Udara Suriah.

Abu Zaid menilai, operasi darat ini kemungkinan dilakukan untuk memastikan keberadaan baterai rudal pertahanan udara, sekaligus mengecek apakah serangan Selasa lalu benar-benar melumpuhkan target.

“Sepertinya intelijen Israel telah lama mengamati segitiga Harjalah–Jabal al-Mani’–al-Kiswah. Ada indikasi pergerakan platform rudal di tangan milisi Syiah yang bermarkas di kawasan itu pasca-runtuhnya rezim Assad,” ujarnya.

Yang pertama dari jenisnya di Kiswa

Israel, lanjut Abu Zaid, menganggap setiap upaya pengoperasian kembali rudal pertahanan udara di dekat wilayah perbatasan selatan Suriah sebagai “garis merah”.

Karena itu, serangan udara diikuti operasi penyusupan darat dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman langsung.

Menurut Abu Zaid, operasi penyusupan jarang berdiri sendiri. Secara umum, operasi seperti ini diikuti gelombang serangan udara tambahan untuk menghantam sasaran yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Ia memperkirakan serangan lanjutan Israel akan tetap berfokus di segitiga al-Kiswah, Harjalah, dan Jabal al-Mani’.

“Ini tampaknya lebih merupakan operasi intelijen ketimbang militer murni. Bukan untuk memberi tekanan politik kepada rezim Suriah, melainkan membidik target-target militer spesifik,” tegasnya.

Sumber militer Suriah yang dikutip Al Jazeera menambahkan, pasukan Suriah tidak terlibat kontak senjata langsung dengan pasukan Israel selama operasi berlangsung.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular