Tujuh warga Palestina tewas dan empat lainnya terluka parah pada Rabu malam (27/1) akibat serangan udara Israel yang menghantam kota Tammun di Tepi Barat utara yang diduduki.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Palang Merah Palestina, tim medis di Tubas melaporkan telah memindahkan tujuh “syuhada” dan empat orang yang terluka serius ke rumah sakit setelah serangan tersebut yang terjadi di Tammun, yang terletak di selatan Tubas.
Stasiun televisi Palestina melaporkan bahwa serangan itu dilakukan oleh pesawat tempur Israel yang menargetkan kota Tammun.
Peningkatan kekerasan di Tepi Barat ini terjadi di tengah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza setelah 15 bulan perang genosida yang dilakukan oleh Israel, yang telah menewaskan lebih dari 47.400 orang dan melukai lebih dari 111.000 lainnya.
Laporan-laporan menyebutkan bahwa rekan koalisi pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak adanya eskalasi di Tepi Barat sebagai imbalan untuk tidak menggulingkan pemerintah terkait kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Sejak pecahnya perang Gaza pada 7 Oktober 2023, setidaknya 880 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.700 lainnya terluka oleh serangan pasukan Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Pada Juli lalu, Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal, dan mendesak penghentian seluruh pemukiman di Tepi Barat serta Yerusalem Timur.