Lima jurnalis dari Al-Quds Today tewas pada Kamis pagi ketika sebuah serangan udara Israel menghantam van siaran mereka di dekat Rumah Sakit al-Awda di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza, menurut pejabat Palestina dan laporan media.
Para jurnalis tersebut sedang meliput peristiwa di rumah sakit ketika kendaraan yang tertera kata “PRESS” dengan huruf merah besar itu terkena serangan.
Korban yang tewas telah diidentifikasi yakni Fadi Hassouna, Ibrahim al-Sheikh Ali, Mohammed al-Ladah, Faisal Abu al-Qumsan, dan Ayman al-Jadi.
Koresponden Al Jazeera, Anas al-Sharif, melaporkan bahwa al-Jadi sedang menunggu istrinya yang sedang dalam proses persalinan dengan anak pertama mereka di luar rumah sakit pada saat serangan terjadi.
Rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan van tersebut terbakar, sementara tim pertahanan sipil berusaha memadamkan api dan mengevakuasi jenazah.
Militer Israel mengonfirmasi serangan tersebut, mengatakan bahwa mereka menargetkan kendaraan yang membawa anggota Jihad Islam.
“Sebelum serangan, berbagai langkah telah diambil untuk mengurangi kemungkinan membahayakan warga sipil, termasuk penggunaan senjata presisi, pengamatan udara, dan informasi intelijen tambahan,” ujar militer Israel dalam sebuah unggahan di X.
Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ) mengutuk kematian tersebut dan mendesak akuntabilitas.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, hampir 45.400 orang tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Israel kini menghadapi tuduhan kejahatan perang, dengan Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakan mereka di Gaza.