Serangkaian serangan udara Israel pada Kamis pagi (12/12) menewaskan sedikitnya 37 warga Palestina di Gaza. Demikian dilaporkan kantor berita Anadolu Agency.
Serangan tersebut menyasar pengawal truk bantuan kemanusiaan serta rumah-rumah yang menjadi tempat berlindung para pengungsi di wilayah yang dilanda perang.
Sumber medis kepada kantor berita Anadolu melaporkan bahwa 15 warga Palestina tewas dan 30 lainnya terluka akibat dua serangan udara Israel yang menargetkan pengawal truk bantuan di wilayah barat Rafah dan Khan Younis, Gaza selatan.
Dalam konflik yang telah berlangsung selama 14 bulan ini, Israel mendapat kecaman internasional atas tindakan yang membatasi bantuan kemanusiaan ke Gaza, sehingga mendorong jutaan warga ke ambang kelaparan, serta serangan terhadap mereka yang mendistribusikan dan menerima bantuan tersebut.
Sumber medis lain melaporkan bahwa 15 warga Palestina tewas dalam serangan udara yang menghantam sebuah rumah keluarga Habbash di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.
Sementara itu, tujuh warga Palestina lainnya, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara di sebuah gedung di Kota Gaza.
Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023, yang disebut-sebut sebagai perang genosida. Hingga kini, serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 44.800 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Pada 21 November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di wilayah Gaza.
Baca juga: Ribuan ibu hamil di Gaza kekurangan kebutuhan dasar
Baca juga: Futuh Suriah: Roadmap nabawiyah pembebasan Baitul Maqdis sedang berjalan
