Para hakim di Israel sepakat untuk melanjutkan persidangan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang terjerat tuduhan korupsi di Tel Aviv pada 10 Desember mendatang, seperti dilansir Middle East Monitor.
Netanyahu sebelumnya mengajukan permohonan penundaan sidang selama dua minggu.
Dia beralasan tengah sibuk terkait surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional yang menuduhnya melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.
Ia dijadwalkan untuk kembali hadir di pengadilan minggu depan terkait tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, yang pertama kali dilontarkan kepadanya pada Januari 2020.
Persidangan terhadapnya dimulai pada Mei 2020.
Media Israel juga melaporkan bahwa pengadilan Israel memutuskan untuk membebaskan penasihat Netanyahu yang dituduh membocorkan dokumen keamanan dan menempatkannya di bawah tahanan rumah.