Presiden Abdel Fattah El-Sisi dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer membahas perkembangan regional pada Jumat lalu, termasuk situasi di Suriah, Libya, Sudan, dan Somalia, serta menyoroti upaya perdamaian yang dilakukan oleh Mesir, menurut pernyataan dari kepresidenan Mesir.
Dalam pembicaraan telepon tersebut, kedua pemimpin menegaskan upaya Mesir untuk mengembalikan stabilitas dan melindungi kedaulatan serta kemerdekaan kedua negara. Diskusi juga mencakup perkembangan terkini terkait isu Palestina. El-Sisi menjelaskan upaya Mesir untuk memastikan kesepakatan gencatan senjata di Gaza, memfasilitasi pertukaran tahanan, dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Presiden Mesir itu menekankan bahwa pembentukan negara Palestina di sepanjang perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, adalah satu-satunya jaminan untuk mencapai perdamaian yang langgeng di Timur Tengah.
Kedua pemimpin juga menekankan pentingnya segera memulai rekonstruksi Jalur Gaza tanpa pemindahan penduduknya, yang dianggap penting untuk menjaga stabilitas regional.
Pembicaraan tersebut juga menegaskan kedalaman hubungan bilateral kedua negara dan komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, khususnya dalam perdagangan dan investasi, untuk kepentingan kedua negara.
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Starmer mengungkapkan apresiasinya terhadap peran kunci Kairo di kawasan tersebut, serta menyatakan komitmen Inggris untuk terus berkoordinasi dengan Mesir mengenai semua isu regional yang menjadi kepentingan bersama.