Pasukan keamanan Suriah di Provinsi Latakia, barat laut negara itu, menangkap seorang mantan anggota pasukan elit rezim Bashar al-Assad yang diduga terlibat dalam berbagai kejahatan kemanusiaan selama konflik berkepanjangan di Suriah.
Seperti dilaporkan kantor berita resmi Suriah, SANA, melalui akun resminya di platform X pada Senin (28/4/2025), tersangka bernama Mohammed Joudat Shahada ditangkap di Desa Ain al-Baida. Ia disebut sebagai salah satu pelaku pembantaian terhadap warga sipil di sejumlah provinsi.
Menurut keterangan pihak berwenang, Shahada pernah menjadi anggota Divisi 25, salah satu unit pasukan elit militer rezim Assad, dan diduga terlibat dalam aksi kekerasan brutal, termasuk mutilasi terhadap jenazah warga sipil, yang dibuktikan melalui sejumlah dokumentasi foto.
Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah baru Suriah dalam menertibkan situasi keamanan nasional setelah tumbangnya rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024, menyusul gelombang revolusi panjang yang mencapai puncaknya akhir tahun lalu.
Setelah penggulingan Assad, otoritas militer transisi membuka jalur penyelesaian bagi para mantan anggota rezim untuk menyerahkan senjata mereka. Namun, penolakan dari sebagian pihak memicu sejumlah bentrokan di beberapa wilayah.
Pemerintah baru saat ini berfokus pada penegakan hukum dan pengejaran sisa-sisa loyalis rezim lama yang masih dianggap mengancam stabilitas, terutama di wilayah pesisir yang selama ini dikenal sebagai basis kekuatan militer dan dukungan utama keluarga Assad.
Pada 8 Desember 2024, kelompok-kelompok oposisi berhasil mengambil alih kendali penuh atas wilayah Suriah, mengakhiri kekuasaan Partai Ba’ath yang telah berlangsung selama 61 tahun, termasuk 53 tahun dominasi dinasti Assad.
Apakah Anda ingin saya bantu membuat versi ringkas untuk media sosial atau siaran pers?