Friday, December 26, 2025
HomeBeritaTabrak jamaah saat sholat: Wajah baru kejahatan tentara Israel di Tepi Barat

Tabrak jamaah saat sholat: Wajah baru kejahatan tentara Israel di Tepi Barat

Militer Israel pada Kamis malam mengakui bahwa salah seorang tentaranya menembak 2 warga Palestina.

Mereka sengaja menabrak seorang lainnya yang sedang menunaikan sholat di pinggir jalan di Desa Deir Jarir, dekat Ramallah, di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Dalam pernyataan resminya, militer Israel menyebut telah menerima laporan pada hari yang sama mengenai insiden penembakan yang dilakukan oleh seorang warga Israel di Desa Deir Jarir.

Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa penembakan tersebut dilakukan oleh seorang tentara cadangan yang mengenakan pakaian sipil, yang dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap kewenangan yang dimilikinya.

Peristiwa tersebut diduga menyebabkan korban luka.

Militer Israel juga mengungkapkan bahwa tak lama setelah kejadian penembakan, mereka menerima sebuah rekaman video yang memperlihatkan seorang pria bersenjata menabrak warga Palestina.

Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku dalam insiden penabrakan tersebut adalah tentara cadangan yang sama.

Pihak militer menyatakan sedang menyelidiki kedua insiden tersebut dan berjanji akan menyerahkan kasus ini kepada otoritas berwenang setelah hasil penyelidikan selesai.

Sebagai langkah awal, militer Israel menyita senjata milik tentara cadangan tersebut dan mengakhiri masa dinasnya, dengan alasan beratnya pelanggaran yang terjadi.

Namun demikian, laporan Radio Militer Israel menyebutkan bahwa tentara cadangan yang menembak 2 warga Palestina dan menabrak seorang lainnya yang tengah melaksanakan shalat itu hingga kini masih bebas dan belum ditahan oleh otoritas mana pun.

Koresponden Radio Militer Israel, Doron Kadosh, menyampaikan bahwa ketika ia menanyakan kepada militer Israel apakah polisi militer telah menangkap pelaku, jawabannya adalah bahwa kasus tersebut telah dilimpahkan kepada kepolisian Israel.

Ia juga mengonfirmasi bahwa Dinas Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet) belum memberikan tanggapan terkait keterlibatan mereka dalam penyelidikan terhadap tentara tersebut.

Sementara itu, sumber medis Palestina melaporkan bahwa pemuda yang menjadi korban penabrakan mengalami luka dan memar serius sehingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Gelombang kekerasan berlanjut

Terungkapnya insiden ini terjadi di tengah berlanjutnya gelombang kekerasan dan serangan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di berbagai kota dan desa di Tepi Barat.

Di waktu yang hampir bersamaan, buldoser militer Israel merobohkan sebuah rumah warga Palestina berlantai tiga di Kota Al-Khader, selatan Bethlehem, dengan dalih pembangunan tanpa izin.

Pemilik rumah menyebutkan bahwa bangunan tersebut dihuni oleh tujuh anggota keluarganya.

Sumber-sumber Palestina juga melaporkan bahwa pasukan Israel menangkap sejumlah warga Palestina dan melakukan tindakan represif terhadap mereka dalam operasi penggerebekan di berbagai wilayah Tepi Barat.

Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan pendudukan turut menggerebek kawasan Umm al-Sharayet di Kota Al-Bireh, wilayah tengah Tepi Barat.

Sebelumnya pada hari yang sama, buldoser Israel juga melakukan pembongkaran dan penggusuran di Desa Al-Mughayyir, wilayah Ramallah.

Dalam operasi tersebut, pasukan Israel menghancurkan sebuah fasilitas pertanian dan gudang peralatan listrik, serta meratakan lahan taman umum milik desa.

Di tempat lain, seorang remaja Palestina ditembak oleh tentara Israel pada Kamis malam saat pasukan tersebut menggerebek Kota Beit Furik, di sebelah timur Nablus, wilayah utara Tepi Barat.

Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa tim medisnya menangani seorang remaja berusia 17 tahun yang mengalami luka tembak di bagian paha akibat tembakan pasukan Israel.

Kantor Berita Palestina juga melaporkan bahwa pasukan Israel memasuki Beit Furik dengan pengerahan besar-besaran, disertai tembakan peluru tajam dan gas air mata secara intensif, yang menyebabkan sejumlah warga mengalami sesak napas akibat gas beracun.

Sejak dimulainya perang pemusnahan di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama dua tahun, eskalasi kekerasan Israel di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur yang diduduki, telah menewaskan sedikitnya 1.103 warga Palestina.

Selain itu, hampir 11.000 orang dilaporkan terluka dan lebih dari 21.000 warga Palestina ditangkap, berdasarkan data otoritas Palestina.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler