Australia

Bangga! Pengungsi Muslimah Afghanistan Berhasil Menangkan Kursi Parlemen di Australia

GAZAMEDIA, CANBERRA – Pengungsi Muslim Afghanistan, Fatima Payman memenangkan kursi di Senat meawkili Partai Buruh Australia Barat, dan menjadikannya wanita Muslim berjilbab pertama di Parlemen Australia.

Payman adalah anggota parlemen wanita termuda ketiga dalam sejarah Australia (pada usia 27 tahun), mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaannya bahwa kursi keenamnya di Senat bertepatan dengan Hari Pengungsi Sedunia.

Payman berkata: “Dia prihatin dengan sterotip berjilbab di Parlemen dan masyarakat, dan melalui posisinya dia ingin membuktikan kepada khalayak bahwa dia orang Australia seperti mereka, menggunakan jilbab bagi wanita muslimah tidaklah menjadi penghalang dan sebab untuk disalahkan.”

“Ini bukan hanya memerangi Islamofobia di media, tetapi untuk menginspirasi gadis-gadis yang ingin mengenakan jilbab, saya ingin mereka melakukannya dengan bangga dan percaya diri, mereka berhak melakukannya,” ungkap Payman dilansir dari Al-Jazeera.

“Saya satu-satunya orang yang berjilbab di antara hampir 200 anggota parlemen lainnya, dan saya memiliki hak untuk menyuarakannya.” Pungkas Payman[ml/ofr]

Rusia Jatuhkan Sanksi terhadap Australia dan Selandia Baru

GAZA MEDIA, MOSKOW – Rusia memberlakukan sanksi terhadap warga negara Australia dan Selandia Baru, termasuk perdana menteri mereka, kata Kementerian Luar Negeri Rusia baru-baru ini.

Australia “dengan patuh mengikuti keputusan Barat” dan telah memutuskan untuk memberi sanksi kepada para pejabat Rusia.

Sebanyak 228 warga negara Australia, termasuk Perdana Menteri Scott Morrison, anggota Komite Keamanan Nasional Australia, Dewan Perwakilan Rakyat, Senat dan majelis legislatif regional, telah dilarang memasuki Rusia dengan alasan kesopanan, kata kemlu Rusia.

“Dalam waktu dekat, anggota militer Australia, pengusaha, pakar, dan anggota media yang telah berkontribusi pada pembentukan sikap negatif terhadap Rusia juga akan dimasukkan dalam daftar hitam dan diumumkan.”

Sebanyak 130 warga Selandia Baru, termasuk Perdana Menteri Jacinda Ardern, Gubernur Jenderal Cynthia Kiro dan anggota pemerintah dan parlemen juga dilarang masuk ke Rusia karena tindakan tidak bersahabat mereka terhadap Rusia.

Kementerian Rusia mengatakan sanksi tersebut mulai berlaku pada Kamis kemarin.[ba]

Trilateral Amerika, Inggris dan Australia Kembangkan Senjata Hipersonik

GAZAMEDIA, – Amerika Serikat, Inggris, dan Australia mengumumkan dimulainya kerja sama baru di antara mereka untuk mengembangkan senjata hipersonik dan senjata anti-pesawat, serta sistem peperangan elektronik, Selasa (5/4/2022).

“Hari ini kami berjanji untuk memulai kerja sama trilateral baru pada kemampuan perang hipersonik dan anti-senjata dan elektronik, serta memperluas berbagi informasi dan memperdalam kerja sama dalam inovasi pertahanan,” Kata para pemimpin ketiga negara dalam sebuah pernyataan bersama.

“Inisiatif ini akan mendukung upaya memperdalam kerja sama dalam kemampuan siber, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan lebih banyak lagi kemampuan manuver di bawah laut,” tambah pernyataan itu.

“Seiring kemajuan, pekerjaan kami di bidang-bidang ini dan kemampuan pertahanan dan keamanan penting lainnya, kami berusaha mencari peluang melibatkan sekutu dan mitra  terdekat untuk ikut bergabung,” lanjut pernyataan itu.

Patut dicatat, Australia, Amerika Serikat dan Inggris tahun lalu membentuk aliansi tripartit yang disebut “Ocos”. Yang dipandang sebagai upaya melawan pengaruh ekonomi dan militer China yang tumbuh di kawasan itu.

Kesepakatan menimbulkan kemarahan beberapa negara seperti China, Rusia, dan Korea Utara.  China memperingatkan bahwa “aliansi itu berisiko serius terhadap perdamaian regional dan intensifikasi perlombaan senjata.” [ml/as/ofr]

Hamas Kutuk Keputusan Australia yang ‘Sembrono’ dalam Menetapkan Organisasi Teroris

GAZAMEDIA, GAZA – Izzat Ar-Risyq, Anggota Biro Politik Gerakan Perjuangan Islam (Hamas) menegaskan penolakan terhadap keputusan Australia yang mengklasifikasikan gerakan pejuang Hamas sebagai organisasi “teroris”, Jumat (4/3/2022).

Dalam pernyataan pers, Ar-Risyq mengecam deskripsi pemerintah Australia mengenai usaha perlawanan bersenjata Palestina terhadap penjajahan zionist, dengan menyebutnya sebagai “keputusan yang menjijikkan!”.

“Australia deklarasikan hal ini dengan Inggris dan semua negara yang mendukung penjajahan “Israel” untuk mempertahankan pendapat mereka. Dan bergantung pada narasi Zionis mempraktikkan kebijakan standar ganda melalui tuduhan tak berdasar “terorisme”. Tak lain dan tak bukan, tujuan mereka adalah suaka politik dan berperan seolah playing victim. Jelas ini tidak adil bagi rakyat kita!”, Tegas Ar-Risyq.

Ar-Risyq menekankan bahwa keputusan Australia adalah palsu. Tidak berdasarkan pemahaman yang akurat tentang sejarah dan realitas rakyat Palestina, yang hingga saat ini terus berjuang melawan penjajahan dan genosida apartheid zionist “Israel”. [ml/as/terj.ofr].

Hamas Kutuk Australia atas Pelabelan Organisasi Teroris

Palestina, Gazamedia.net – Gerakan Pejuang Palestina Hamas, mengutuk langkah kebijakan Australia yang memasukkannya ke dalam daftar organisasi teroris, mengingat keputusan tersebut dengan jelas melanggar hukum internasional. Kamis (17/2).

Melalui pernyataannya Hamas menegaskan, pendekatan pemerintah Australia tidak sesuai dengan hukum internasional yang menjamin hak masyarakat dalam melawan segala bentuk penjajahan maupun penindasan. “Israel” dengan terang-terangan labrak semua hukum dan menindas rakyat Palestina. Sebagaimana laporan terbaru lembaga Amnesty International yang menuntut pertanggungjawaban penjajah “Israel” dengan kejahatan apartheid terhadap Palestina.

Kamis pagi (17/2), Australia mengumumkan penunjukan Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, dengan sayap militer dan politiknya, sebagai “organisasi teroris”.

Menteri Dalam Negeri Australia, Karen Andrews mengatakan Perdana Menteri Scott Morrison bermaksud menunjuk Hamas yang menguasai Jalur Gaza, sebagai “organisasi teroris” di bawah hukum pidana negara tersebut.

Amerika Serikat dan Inggris mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris, dan keputusan serupa oleh Uni Eropa hingga kini menjadi sengketa peradilan yang panjang dalam mengupayakan kembalinya Hamas ke daftar teroris.

Patut diketahui, Hamas berawal dari organisasi masyarakat yang berkembang menjadi partai politik. Didirikan pada tahun 1987, memiliki sayap militer Brigade Izz al-Din al-Qassam, yang melaluinya banyak melakukan manuver operasi militer perlawanan melawan penjajah “Israel” dengan berbagai catatan sejarah agresi pertempuran sebagai tanggapan dalam melindungi rakyat serta merebut kembali kemerdekaan Palestina. []

Eksperimen Baru, Australia Ciptakan Implan Mata Elektronik

Gazamedia.net -Sebuah tim peneliti di University of Sydney dan University of New South Wales melakukan eksperimen yang berhasil menanamkan mata elektronik pada domba, eksperimen tersebut merupakan terobosan ilmiah yang dapat memberikan penglihatan bagi jutaan orang buta.

Kawanan domba muda menghabiskan tiga bulan tahun lalu dengan mata robot prostetik yang ditanamkan secara operasi di belakang retina mereka, memberi mereka penglihatan.

Para peneliti mengharapkan keberhasilan transplantasi ke tubuh manusia bisa segera diaplikasikan, hal ini mengingat keberhasilan dari percobaan dan konsistensinya dengan tubuh domba. [terj/AF].

Dokter Berkebangsaan Mesir Raih Penghargaan Pemuda Terbaik 2022 di Australia

GAZAMEDIA, AUSTRALI – Seorang dokter berkebangsaan Mesir, Daniel Nour Al-Khamis, meraih penghargaan Pria Muda Terbaik di Australia tahun 2022 setelah mendirikan layanan medis keliling untuk merawat para tunawisma.

Nour memimpin tim yang terdiri dari 145 sukarelawan inisiatif  yang terdiri dari “Paramedis Roadside” yang tersebar di seluruh kota “New South Wales” dan memberikan bantuan kepada lebih dari 300 tunawisma.

Nour, yang bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Royal North Shore, mengatakan dalam sebuah tweet.

“Terima kasih sebesar-besarnya kepada ratusan pasien yang mempercayai inisiatif kami untuk merawat mereka,” ucap Nour.

Nour juga tak lupa memberikan ucapan terimakasih kepada ratusan sukarelawan yang berdedikasi dan tidak mementingkan diri sendiri dalam menjalankan tugas kemanusiaan tersebut.

“Atas komitmen mereka, dan kepada semua pendukung kami yang membuat apa yang kami lakukan menjadi mungkin, ” ucap dokter muda tersebut menutup sambutannya saat menerima penghargaan tersebut. []