#egypt

Perubahan Iklim Picu Kelangkaan Air di Mesir

GAZAMEDIA, KAIRO – Pemerintah Mesir peringatkan dunia bahwa mereka mendekati batas kelangkaan air setelah membunyikan alarm dan lonceng kecemasan sehubungan dengan krisis yang berkelanjutan dari Bendungan Renaisans Etiopia Besar yang dianggap Mesir sebagai ancaman bagi keamanan nasional bagi masa depan airnya, Senin (4/4/2022).

 

Menteri Sumber Daya Air dan Irigasi Mesir, Mohamed Abdel Aty dalam pertemuan virtual konferensi “Pekan Iklim Timur Tengah dan Afrika Utara” mengkonfirmasi konsekuensi berbahaya dari masalah tersebut.

 

Diketahui sebelumnya, Mesir menentang pembangunan dan pengoperasian Bendungan Renaisans Besar Ethiopia di Sungai Nil yang akan mengurangi pasokan air di Mesir. [ml/as/ofr]

Bennett Hentikan Program Netanyahu, Kembalikan Bashar al-Assad ke Liga Arab?

GAZAMEDIA, – Surat kabar Ibrani, “Israel Hayom” edisi hari Ahad (3/4/2022) mengungkapkan, Perdana Menteri “Israel”, Naftali Bennett baru-baru ini menghentikan inisiatif regional semangat PM pendahulu, Benjamin Netanyahu dengan berencana membawa Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan rezimnya ke Liga Arab.

Menurut surat kabar itu, gagasan inisiatif didasarkan pada rekonsiliasi internasional setelah kemenangan al-Assad dalam perang internal, yang berimbas pada penarikan pasukan Iran dari Suriah.

Klaim inisiatif itu dimunculkan pertama kali oleh “Israel” setelah pertemuan puncak diadakan tiga tahun lalu di Al-Quds yang menghadirkan delegasi Amerika Serikat dan Rusia.

Inisiatif ini didasarkan pada beberapa hal. Pertama, Assad meminta semua pasukan asing yang memasuki Suriah pada tahun 2011 untuk meninggalkan negaranya dengan alasan tidak lagi diperlukan. Kedua, mengembalikan Suriah ke Liga Arab. Ketiga, negara-negara Teluk -terutama UEA- diharap berinvestasi bantu ekonomi Suriah, bukan Iran.

Perdana Menteri “Israel” saat itu, Benjamin Netanyahu merestui inisiatif ini. Kemudian Ben-Shabbat , Penasihat Keamanan dan Kepala Staf Keamanan Nasional “Israel” mendorong negara Arab yang memiliki hubungan dengan “Israel” – termasuk kawasan Arab Teluk- dan Yordania untuk menyetujuinya.

Tujuan utama mereka adalah membebaskan diri dari beban berat jutaan pengungsi Suriah yang tersebar di beberapa negara. Mesir-pun juga mendorong inisiatif ini. Namun, “Israel” dalam hal ini tidak menghubungi pihak Assad menanyakan persetujuan inisiatif tersebut.

Surat kabar “Hayom” melanjutkan: “Dengan berakhirnya perang saudara di Suriah, “Israel” menyadari pada saat itu pemerintahan Assad harus menerima keadaan (fait accompli) yang hanya dapat dukungan internasional dari Rusia.

Sistem politik yang disebut majalah Time dengan ‘Rekonsiliasi dengan Assad Mendorong Iran Keluar dari Suriah’ adalah hasil terbaik yang mungkin dilakukan. Namun sebagai akibat dari pemilihan ulang pentas politik kampanye di “Israel” serta perubahan pemerintahan Washington dan Tel Aviv, inisiatif tersebut dibekukan”.

 

Adapun Kepala Dewan Keamanan Nasional “Israel” saat ini, Eyal Kholta menerima pembaruan dari pendahulunya, Ben Shabbat tentang inisiatif tersebut. Di lain sisi, pihak Bennett memutuskan untuk tidak mempromosikannya.

Akhir-akhir ini, Bennet  mengangkat masalah itu selama pertemuan KTT di Sharm El-Sheikh, Mesir dua minggu lalu. Selain pembahasan Tripartit; forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari unsur pemerintahahan, Bennett, Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi dan Putra Mahkota UEA, Mohammed bin Zayed disinyalir turut menyinggung tentang Assad dan menjadi perhatian mereka.

Bennett menawarkan posisi netral terhadap Assad, dan tidak menentang kemungkinan Suriah dikembalikan ke Liga Arab. Ia percaya bahwa Assad tidak dapat mengusir orang-orang Iran dari negaranya, dan karena itu inisiatif akhirnya menjadi sia-sia.

“Hayom” juga memberitakan, bahwa Bin Zayed saat ini memimpin langkah mengembalikan Suriah ke Liga Arab. Dengan demikian UEA memberikan tekanan pada semua pihak melihat Assad sebagai satu-satunya alternatif yang tersisa untuk memimpin Suriah, tidak ada figur lain karena semua alternatif lebih buruk daripada dia. [ml/as/ofr]

4 Menlu Arab Jalin Normalisasi dengan “Israel” di Negeri Palestina

GAZAMEDIA, PALESTINA – Sejumlah Menteri Luar Negeri Mesir, UEA, Maroko dan Bahrain tiba di wilayah Naqab, Tepi Barat terjajah berpartisipasi dalam pertemuan normalisasi diadakan oleh penjajah “Israel” yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken melalui undangan Menteri Luar Negeri “Israel”, Yair Labed, Ahad (27/3/2022).

Pertemuan tersebut bertujuan membentuk aliansi bersama di kawasan strategis Utara Arab dalam menghadapi Iran, dan membahas kekhawatiran “Israel” dan negara-negara peserta tentang kemungkinan Amerika Serikat mencapai kesepakatan nuklir dengan Teheran, serta menghapus Garda Revolusi Iran dari daftar terorisme.

Di lain sisi, operasi serangan Khadirah di Tepi Barat terjadi sebelum pertemuan para menteri luar negeri dimulai, di mana dua tentara “Israel” terbunuh akibat adu tembakan dan pejuang Palestina yang berhasil melakukan aksi heroiknya menjadi syahid. [ml/as/terj.af]

Delegasi Israel Kunjungi Kairo Khawatirkan Eskalasi Serangan di Bulan Ramadhan

GAZAMEDIA, PALESTINA – Delegasi penjajah “Israel”, Ghassan Alyan mengunjungi ibukota Mesir, Kairo, dan bertemu dengan pejabat keamanan Mesir lainnya dalam upaya menenangkan situasi keamanan di hari-hari mendekati bulan suci Ramadhan, Ahad (27/3/2022).

Radio “Israel” mengabarkan, Alyan menjelaskan kepada pejabat Mesir mengenai kekhawatiran pasukan penjajah “Israel” dengan mendekatnya bulan Ramadhan.

Diketahui, pihak keamanan penjajah “Israel” baru-baru ini memutuskan untuk meningkatkan status siaga di Tepi Barat dan Al-Quds, karena khawatir situasi keamanan ancaman serangan akan semakin memburuk. [ml/as/terj.af]

Presiden Mesir Bertemu Perdana Menteri Israel di Kairo

GAZAMEDIA, KAIRO – Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi bertemu dengan Perdana Menteri “Israel”, Naftali Bennett di ibu kota Kairo, tanpa mengumumkan ke pihak publik perihal yang dibahas lebih intens dalam pertemuan tersebut, Senin (21/3).

Pertemuan ini merupakan yang kedua kalinya di tanah Mesir, setelah sebelumnya di kota Sharm El-Sheikh September tahun lalu.

Sejumlah pengamat urusan strategis dan politik melaporkan pertemuan itu datang sebagai bagian dari gerakan penting Israel di kawasan Timur Tengah selama beberapa minggu terakhir serta memastikan bahwa situasi di Al-Quds dalam keadaan “aman” tidak mengalami gangguan yang serius dengan datangnya bulan Ramadhan, meskipun kejahatan “Israel” terlihat terus terjadi dan berulang terhadap warga Al-Quds.

Diketahui bahwa “Israel” setuju dengan Mesir memperluas penerbangan komersil langsung antar keduabelah pihak dengan meluncurkan rute penerbangan baru dari Bandara Ben Gurion ke Sharm El-Sheikh mulai bulan depan. [ml/as/terj.nb]

Pelajar Mesir Ciptakan Kursi Roda yang Dikendalikan Sinyal Otak

GAZA MEDIA, – Pelajar asal Mesir, Abdel Rahman Omran ciptakan kursi roda yang bekerja dengan sinyal otak bertujuan membantu pasien lumpuh dalam menggunakan kursi roda tanpa bantuan.

 

Omran mengatakan dalam sebuah wawancara pers: “Ada masalah besar yang dihadapi pasien lumpuh, yaitu mereka tidak dapat menggerakkan anggota tubuh mereka, dan oleh karena itu mereka tidak dapat menggunakan kursi listrik yang saat ini ada di pasaran.”

 

Peneliti menambahkan: “Tim kami tengah mengembangkan kursi roda yang bekerja melalui gelombang otak melalui perangkat yang ditempatkan di kepala pengguna dan mengirimkan gelombang atau sinyal ke kursi, dan melalui gelombang, pasien dapat menggerakkan kepalanya ke arah yang diinginkannya untuk memindahkan arah laju kursi tersebut.” []

Ethiopia Resmikan Produksi Pembangkit Listrik Bendungan Renaissance Dam

Gazamedia.net – Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed resmikan fase pertama produksi tenaga listrik dari Bendungan Renaissance di Blue Nile, 7 bulan pasca pengisian kedua reservoir untuk bendungan. Ahad (20/2).

Abi Ahmed berkata: “Air akan mengalir ke Sudan dan Mesir, karena hubungan Etiopia adalah persaudaraan dengan dua bangsa dan tidak ada bahaya yang akan menimpa mereka.”

“Kami akan memberikan energi kepada 60% penduduk yang belum pernah melihat lampu, dan kenyamanan kepada ibu pertiwi kami yang membawa kayu bakar untuk menghemat energi,” tambahnya.

Ethiopia meluncurkan proyek senilai $ 4 miliar pada tahun 2011 yang bertujuan untuk membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika. Namun, hal itu menimbulkan ketegangan regional, terutama dengan Mesir, yang bergantung pada Sungai Nil untuk menyediakan sekitar 90% dari kebutuhan irigasi dan air minumnya.

Blue Nile, yang berasal dari Ethiopia, bertemu dengan Nil Putih di Khartoum untuk membentuk Sungai Nil yang melintasi Sudan dan Mesir dan mengalir ke Mediterania.

Bendungan itu merupakan ancaman eksistensial bagi Mesir, karena ketergantungannya pada Sungai Nil untuk menyediakan sekitar 97% dari kebutuhan irigasi dan air minumnya. [terj/nb].

 

Ikhwanul Muslimin Desak Rezim Mesir Bertanggung Jawab atas Kesehatan Mursyid ‘Am-nya

Kairo, Gazamedia – Selasa (15/2), Ikhwanul Muslimin-selanjutnya IM-konfirmasi Mursyid ‘Am (pimpinan umum), Muhammad Badi yang tertular virus Corona di penjara Mesir dan meminta rezim bertanggung jawab penuh merawat kesehatan pimpinannya.

Organisasi pergerakan tersebut mengatakan: “Kondisi kesehatan mursyid ‘am kian memburuk dan kini telah dibawa ke ruang isolasi mandiri karena memiliki tanda penyakit parah.”

IM mendesak kebijakan Mesir untuk segera memindahkannya dan menjalani perawatan medis rumah sakit khusus di luar penjara.

Selain itu, IM meminta Asosiasi Hak Asasi Manusia mengambil tindakan cepat menyelamatkan nyawa Pimpinan Umum, dan berikan akses keluarga maupun kerabat untuk bisa menjenguknya di penjara.[]