pemuda

Lagi, Seorang Pemuda Palestina Syahid, Dibunuh Pasukan Penjajah “Israel” di Betlehem, Tepi Barat.

GAZAMEDIA, BETLEHEM – Faleh Musa Shaker Jaradat, seorang pemuda Palestina menjadi syahid akibat tembakan peluru tajam pasukan penjajah “Israel” dengan dalih mencoba melakukan serangan penusukan di Persimpangan Beit Fajjar, Distrik Betlehem, Senin sore (17/1).

Selain membunuh seorang pemuda Palestina pasukan penjajah juga melakukan tindakan brutalisme kepada warga Palestina yang hendak memasuki wilayah pemukiman ilegal “Yahudi” di “Ghos Etzion”, beruntung tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Video yang tersebar di media sosial menunjukkan seorang pemuda Palestana terluka di bagian wajah dan dada setelah ditembak oleh peasukan penjajah “Israel”.

Naasnya, pihak penjajah mencegah kru ambulans lakukan penyelamatan medis dan membiarkan korban hingga syahid, meninggal dunia.

Pemuda Palestina Terluka Ditembak Tentara Israel

GAZA MEDIA, RAMALLAH – Seorang pemuda Palestina terluka ditembak oleh pasukan pendudukan Israel, Ahad (9/1/2022) malam, di dekat desa Kharbatha al-Misbah, sebelah barat Ramallah, wilayah tengah Tepi Barat.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa seorang pemuda Palestina ditembak di dadanya oleh pasukan pendudukan Israel saat berada di dekat jembatan desa, seperti dikutip dari Palinfo, Senin (10/1).

Pada Ahad malam hari, para pemuda Palestina melemparkan bom molotov ke sebuah bus pemukim pendatang Israel di jalan permukiman Gush Etzion.

Media Israel melaporkan bahwa pemuda Palestina melemparkan 4 bom molotov ke sebuah bus pemukim pendatang Israel, yang sedang berjalan di jalan “Gush Etzion”, tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Di pusat-pusat permukiman Israel di Tepi Barat dan al-Quds yang diduduki penjajah Israel, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah serangan pelemparan batu yang dilakukan para pemuda Palestina terhadap kendaraan-kendaraan pemukim pendatang, bertepatan dengan operasi komando yang dilakukan oleh para pemuda Palestina.[]

Pemuda Palestina Gugur Ditembak Pasukan Israel di al-Bireh

GAZA MEDIA, RAMALLAH – Seorang pemuda Palestina gugur setelah terkena tembak peluru tajam pada Rabu (22/12/2021) malam, saat pasukan pendudukan Israel menyerbu kampung Sath Marhaba di kota al-Bireh, wilayah tengah Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi bahwa pemuda yang menjadi korban tersebut adalah Muhammad Issa Abbas. Pemuda berusia 26 tahun ini gugur setelah ditembak dari belakang oleh pasukan pendudukan Israel di kota al-Bireh, seperti dikutip Palinfo.

Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan bahwa korban dievakuasi ke rumah sakit Palestina dalam kondisi kritis. Para dokter sudah berusaha menyelamatkan hidupnya, tetapi dia akhirnya meninggal akibat luka parah yang dialaminya.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menembaki sebuah mobil yang dikendarai Abbas dari kamp pengungsi al-Amari, ketika dia berada di area Sath Marhaba. Serangan tersebut melukai korban dengan peluru tajam di punggungnya. Korban dievakuasi ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Sementara itu media Israel mengatakan bahwa pasukan militer pendudukan Israel diserang di dekat pemukiman “Psagot” di Ramallah.

Disebutkan bahwa sebuah mobil yang melaju kencang menembaki pasukan militer Israel yang ditempatkan di dekat permukiman “Psagot”, tanpa menimbulkan korban di antara para tentara.

Dalam konteks lain, pasukan pendudukan Israel pada Rabu malam, menangkap dua pemuda dari kota Azzun, sebelah timur Qalqilya.

Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menangkap dua pemuda: Anas Mustafa Araj dan Ahmed Muthanna Hussein, berusia tiga puluhan, di sebuah pos pemeriksaan militer yang didirikan oleh pendudukan Israel di pintu masuk barat ke kota Azzoun, di jalan “Izbat al-Tabib”.[]

Israel Serbu Perkampungan di al-Quds dan Tangkap Pemuda di Issawiya

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Pasukan penjajah Israel, Jum’at (10/12/2021) malam, menangkap seorang pemuda Palestina di al-Quds setelah mereka menyerbu beberapa perkampungan di kota al-Quds yang diduduki penjajah Israel.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menyerbu kota Isawiya di al-Quds dan menangkap pemuda Palestina, Nuruddin Sultan Obaid, dari rumahnya di kota tersebut.

Sumber-sumber Palestina menambahkan bahwa pasukan pendudukan Israel menyerbu rumah Obeid, menggeledahnya dan menghancurkan isinya, sebelum kemudian menangkapnya dan membawanya ke salah satu markas interogasi pasukan penjajah Israel.

Pasukan pendudukan Israel juga dikerahkan di kampung Bir Ayoub di kota Silwan, mengemudikan kendaraan militernya, menghentikan sejumlah kendaraan-kendaraan warga dan memeriksa identitas pemiliknya.

Pasukan penjajah Israel juga menyerbu kampung Sawwana dan menyebar di berbagai daerah, di tengah-tengah pengetatan keamanan di kampung tersebut.

Pasukan pendudukan Israel melanjutkan operasi penggerebekan dan penangkapan dengan peningkatan secara signifikan sejak Rabu lalu di al-Quds. Operasi tersebut menyasar puluhan warga al-Quds, termasuk anak-anak dan juga 3 gadis di bawah umur.

Pasukan pendudukan Israel sering melancarkan operasi penangkapan dan penyerbuan, di berbagai daerah di Tepi Barat dan al-Quds. Laporan berkala yang dikeluarkan oleh kantor media Hamas di Tepi Barat memantau terjadinya 2341 pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudi selama sebulan terakhir.

Laporan tersebut mendokumentasikan terjadinya penangkapan 378 warga oleh pasukan pendudukan Israel dan 388 serangan ke berbagai daerah di Tepi Barat dan al-Quds. Sementara jumlah pos pemeriksaan militer tetap dan sementara mencapai 305 pos.

Wilayah Nablus, al-Quds dan Ramallah adalah wilayah yang paling banyak mengalami pelanggaran yang dilakukan oleh pendudukan Israel, masing-masing 484, 483 dan 331.[]

Lagi, Penjajah Israel Serang Sekelompok Pemuda di Selatan Jenin

GAZA MEDIA, JENIN – Pasukan penjajah Israel menyerang sekelompok pemuda Palestina di daerah al-Sahel di kota Yabad, Rabu (8/12) malam wilayah selatan Jenin di Tepi Barat utara. Serangan ini menyebabkan sejumlah pemuda terluka akibat terkena tembak peluru tajam.

Sumber-sumber lokal mengatakan kepada koresponden Pusat Informasi Palestina, bahwa pasukan pendudukan Israel menutup daerah al-Sahel di Ya’bad dan mencegah ambulans Bulan Sabit Merah memasuki daerah tersebut. Sementara seorang pemuda yang terluka berhasil mencapai kota, di mana dia dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, seperti dikutip dari Palinfo.

Sumber Palestina menambahkan bahwa tentara pendudukan Israel menutup daerah antara Jalan al-Sahel, pintu masuk ke pos pemeriksaan militer Yabad dan Dotan, di mana suara tembakan terdengar di daerah dekat pos pemeriksaan tersebut.

Sementara itu sejumlah warga al-Quds terluka setelah pasukan pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudi menyerang warga di kampung Sheikh Jarrah selama berlangsung pawai provokatif yang dilakukan oleh para pemukim pendatang Yahudi di kampung Palestina tersebut pada Rabu (8/12/2021) malam.

Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa pihaknya mencatat ada 4 orang luka akibat terkena tembak gas merica yang ditembakkan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga yang bereaksi terhadap serangan para pemukim pendatang Yahudi ke dalam rumah warga.

Beberapa hari sebelumnya, 227 warga Palestina terluka akibat terkena tembak peluruh tajam dan gas air mata dalam bentrokan yang meletus dengan pasukan pendudukan Israel di kota Beita dan Beit Dajan di kota Nablus.[]

 

Inilah Si Pemalu yang Mengoyak Pos Keamanan Penjajah Israel di Tulkarem

GAZA MEDIA, NABLUS – Pemalu dan bahkan sangat pemalu. Begitulah keluarga Muhammad Yunus menggambarkan putra mereka, yang melakukan aksi heroik dengan menarget sasaran tentara pendudukan penjajah Israel di pos pemeriksaan militer Jabara di Tulkarem, yang memisahkan antara wilayah Tepi Barat dengan wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 (Palestina 48); untuk menegaskan bahwa meskipun usianya masih muda, dia adalah seorang pejuang perlawanan revolusioner dan berani.

Keluarga Muhammad Yunus dari Nablus menegaskan bahwa kejahatan pendudukan penjajah Israel terhadap penduduk Tepi Barat dan al-Quds, dan terus meningkatnya koloni permukiman Israel, merupakan faktor yang mempengaruhi generasi Palestina dan mendorongnya untuk melakukan aksi-aksi berani mati.

Iyad Yunus, paman syahid Muhammad Yunus, mengatakan, “Keponakan saya adalah seorang anak pemalu dengan moral yang tinggi, sangat sederhana, patuh kepada orang tuanya, dan memikul tanggung jawab keluarga bersama dengan ayahnya. Bersama ayahnya dia bekerja di sebuah bengkel aluminium.”

Dia menyatakan bahwa ayah Muhammad Yunus adalah seorang eks tawanan yang pernah mendekam di penjara penjajah Israel, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dia dibebaskan dari penjara penjajah Israel pada tahun 1999 setelah menghabiskan 12 tahun di penjara pendudukan Israel. Dia saat ini bekerja di sebuah bengkel aluminium.

Mengenai saat-saat terakhir ketidakhadiran Muhammad Yunus di keluarganya, pamannya menuturkan bahwa mereka tiba-tiba kehilangan keponakannya pada pukul 1:30 pagi dini hari dan mulai mencarinya, sampai kemudian ayahnya dikejutkan oleh panggilan dari pendudukan agar dia segera pulang ke rumah setelah mereka memberitahunya bahwa anaknya Muhammad Yunus bersama mereka.

Setelah sampai di rumah, dia mendapati rumahnya telah berantakan dan rusak parah akibat tindakan pasukan pendudukan Israel, kemudian dia mengenali jip yang dia miliki, yang digunakan putranya Muhammad Yunus melakukan aksi serangan di pos militer Israel tersebut.

Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyatakan berduka atas gugurnya Muhammad Nidal Yunus, yang melakukan serangan ke pos pemeriksaan militer pendudukan Israel Jabara pada Senin pagi dini hari di Tulkarem dan menabrakkan kendaraannya pada seorang tentara Israel, melukainya dengan luka serius.

Gerakan Hamas mengatakan bahwa darah para syuhada tidak akan tumpah sia-sia. Daerah mereka akan menumbuhkan kebanggaan dan kebebasan, bahwa rakyat Palestina akan segera mendapatkan kemenangan.

Hamas menegaskan bahwa aksi serangan tersebut terjadi setelah terjadi serangkaian aksi-aksi heroik, yang terakhir adalah aksi yang dilakukan eks tawanan Salfit Muhammad Salima di gerbang al-Amud di al-Quds.

Hamas menegaskan bahwa operasi perlawanan tidak akan berhenti sampai pendudukan Israel dikalahkan dan hengkang dari seluruh tanah Palestina. Tidak ada pilihan bagi pendudukan Israel kecuali hengkang dari tanah Palestina.

Gerakan perlawanan Palestina ini memperingatkan bahwa kebrutalan pendudukan Israel, kejahatan yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, dan penodaan tempat-tempat suci di Palestina, hanya akan menambah kegigihan rakyat Palestina pada perlawanan dan bekerja untuk mengambil kembali hak-hak mereka.

Hamas meminta semua kekuatan Palestina untuk meningkatkan kerja-kerja perlawanan dalam segala bentuknya, menyatukan kompas untuk menghadang pendudukan Israel dan para pemukimnya, memotong jalan mereka, dan menyalakan api dari bawah kaki mereka, seperti yang terjadi di Ramallah beberapa waktu lalu.[]