Penjajah

Respon Pembunuhan Shehadeh, Hanini Serukan Konfrontasi Lawan Penjajah

GAZAMEDIA, RAMALLAH – Hamas menyerukan eskalasi konfrontasi melawan penjajah Israel dengan semua cara, sebagai respon atas kejahatan pembunuhan seorang remaja, Mohamad Shehadeh di kota Khidir, Betlehem Selatan, seperti dikutip dari Palinfo, Rabu (23/2).

Tokoh Hamas Abdul Hakim Hanini dalam siaran persnya mengatakan, Hamas menyampaikan takziyah kepada segenap rakyat Palestina atas gugurnya syahid Palestina, Mohamad Shehadeh, ditembak peluru pasukan Israel di kota Khidir.

Kejahatan pembunuhan keji dengan peluru tajam, dan larangan pihak medis ke lokasi, kemudian menculik jenazahnya, menegaskan kebrutalan penjajah dan terornya terhadap anak-anak dan warga sipil Palestina, ungkap Hanini.

Hanini menegaskan, darah suci syahid Shehadeh akan menjadi laknat bagi penjajah dan pimpinan keji mereka, dan menjadi obor yang akan menyalakan revolusi dan Intifadah melawan musuh, untuk membebaskan Palestina dan memulangkan para pengungsi.

Tokoh Hamas ini menyerukan kepada segenap elemen bangsa Palestina dan para pemuda revolusioner di Tepi Barat, untuk melanjutkan konfrontasi melawan penjajah, dan memperbarui bentrokan dengan semua cara, untuk membela anak-anak, wilayah dan tempat suci, hingga penjajah hengkang dari bumi Palestina.

Mohamad Shehadeh (14 tahun) gugur ditembus peluru penjajah zionis di kota Khidir, seperti diinformasikan kementerian Kesehatan Palestina.

Sejumlah media Israel mengklaim remaja Palestina tersebut tengah bersiap melempari tentara Israel dengan batu, kemudian langsung ditembak tentara Israel, awalnya mengalami luka parah, hingga kemudian meninggal di lokasi.

Sementara itu menurut beberapa saksi mata, bocah Mohamad Shehadeh dibunuh usai dilukai dan ditangkap dalam jebakan yang dipasang pasukan Israel di antara rumah warga di kota Khidir. Pasukan Israel melarang pihak medis Sabit Merah Palestina mendekat ke lokasi.

Menurut saksi mata, bocah Mohamad Shehadeh tengah bermain bersama rekan-rekannya di antara rumah-rumah warga, di kawasan yang cukup jauh dari tembok pemisah rasial, kemudian ditembus peluru tajam yang ditembakan pasukan Israel.[]

Penjajah “Israel” Setujui Rencana Rekonstruksi Yudaisasi Baru di Tembok Al-Buraq

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Otoritas penjajah ‘Israel’ menyetujui rencana Yudaisasi baru senilai $35 juta melengkapi infrastruktur Tembok Al-Buraq, sebalah Barat Komplek Masjid Al-Aqsa, Selasa (18/1).

Media Israel mengatakan: “Rencana itu bertujuan untuk melanjutkan momentum pembangunan dan pekerjaan yang sedang berlangsung di sana, juga mefasilitasi kunjungan mahasiswa, imigran, dan tentara.”

Rencana yang dipresentasikan oleh Perdana Menteri Naftali Benet turut mengembangkan program pendidikan baru memperkuat hubungan antar sesama bangsa Yahudi, serta mengubah dan melenyapkan fitur-fitur Islam dari Tembok Ratapan.

Patut dicatat bahwa jumlah “pengunjung Yahudi” ke Tembok Al-Buraq antara 2015 dan 2020 meningkat dari 10 juta menjadi 12 juta karena rencana lanjutan dari Yudaisasi serta pembangunan pemukiman ilegal ‘yahudi’ di Al-Quds.[]

Lagi, Seorang Pemuda Palestina Syahid, Dibunuh Pasukan Penjajah “Israel” di Betlehem, Tepi Barat.

GAZAMEDIA, BETLEHEM – Faleh Musa Shaker Jaradat, seorang pemuda Palestina menjadi syahid akibat tembakan peluru tajam pasukan penjajah “Israel” dengan dalih mencoba melakukan serangan penusukan di Persimpangan Beit Fajjar, Distrik Betlehem, Senin sore (17/1).

Selain membunuh seorang pemuda Palestina pasukan penjajah juga melakukan tindakan brutalisme kepada warga Palestina yang hendak memasuki wilayah pemukiman ilegal “Yahudi” di “Ghos Etzion”, beruntung tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Video yang tersebar di media sosial menunjukkan seorang pemuda Palestana terluka di bagian wajah dan dada setelah ditembak oleh peasukan penjajah “Israel”.

Naasnya, pihak penjajah mencegah kru ambulans lakukan penyelamatan medis dan membiarkan korban hingga syahid, meninggal dunia.

Bentrok dengan Pasukan Penjajah Israel, Seorang Warga Nablus Terluka

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Seorang pemuda Palestina ditembak oleh pasukan penjajah “Israel”, sementara puluhan orang alami gangguan pernapasan akibat tabung gas air mata yang ditembakkan selama konfrontasi di kota Burqa, Barat Laut Nablus, Ahad malam (16/1/.

Koresponden Gaza Media mengatakan: “Para pemuda yang alami cidera parah selama konfrontasi berhasil dibawa ke rumah sakit terdekat sedangkan mereka yang alami luka ringan juga mendapat perawatan medis di lokasi bentrokan.”

Konfrontasi pecah setelah sekelompok besar pemukim ilegal “yahudi” menyerang rumah-rumah Palestina dan berusaha merampas isi kota.

Pada gilirannya, muazin masjid-masjid Barqa, melalui pengeras suara menara, mengimbau warga Palestina setempat untuk melawan aksi brutalisme pemukim ilegal “yahudi” yang juga dibantu oleh pasukan penjajah “israel”.

Sementara itu, pemuda Palestina berhasil melancarkan serangan pelemparan batu ke pemukiman ilegal di “Beit Hadassah” dan serang pos militer penjajah di kota Hebron.[]

Hamas: Aksi Negev Ungkap Lemahnya Penjajah dan Kokohnya Perlawanan

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Juru bicara Hamas Hazim Qasim menegaskan, aksi massa di Negev mengungkap lemahnya penjajah dan perangkat kolonialnya dalam menghadapi rakyat Palestina.

Qasim mengatakan via akun twitternya, “Aksi massa warga Palestina di Negev mengungkap bahwa penjajah zionis dengan segenap perangkat kolonialnya ternyata sangat lemah menghadapi rakyat Palestina, bahkan semangat nasionalisme Palestina mencatatkan kemajuan besar di semua sector perjuangan melawan mesin colonial zionis.”

Pertempuran kami melawan penjajah akan terus berlanjut, dan tidak mungkin berhenti, kecuali kami menang sebagai pemilik tanah dan wilayah yang sah, ungkap Qasim.

Sementara itu anggota biro politik Hamas Husam Badran mengatakan, “Aksi massa warga di Negev membuktikan Kembali bahwa semua upaya penjajah menghapus identitas Palestina mengalami kegagalan, dan sekali lagi menegaskan bahwa bangsa Palestina di semua tempat mereka berada tetap bersatu melawan penjajah.

Sejak beberapa hari lalu, warga Palestina di wilayah padang pasir Negev menggelar aksi unjuk rasa, para demonstran membakar ban, dan berupaya menutup sejumlah ruas jalan menuju kota Tel Saba, Shaqib al-Salam dan kota Raht, menuntut dihentikannya penggusuran.

Disebutkan bahwa sekitar 35 desa yang tak diakui zionis di Negev, melakukan aksi perlawanan menentang rencana Israel, mengusir dan mengisolasi sekitar 150 ribu jiwa di sebuah kawasan sempit, dan menyita lahan milik mereka seluas 800 ribu acre.[]

Perlawanan Palestina Sangat Siap Menghadapi Israel

GAZA MEDIA, GAZA – Para politisi Palestina menegaskan bahwa perlawanan Palestina telah menjadi lebih tangguh dan lebih kuat untuk melawan pendudukan Israel, menghadapi rencana-rencananya, dan menghadang agresinya yang terjadi berulang-ulang.

Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Abdel Latif al-Qanu’, mengatakan, “Perlawanan Palestina di Jalur Gaza siap untuk mencegah kemungkinan agresi terhadap Jalur Gaza.”

Dia mengatakan bahwa pasukan perlawanan Palestina, yang dipimpin oleh Brigade al-Qassam, mengirim pesan kepada rakyat Palestina dan kepada orang-orang bebas di dunia melalui manuver “Pilar Ekstrim 2”, bahwa mereka baik-baik saja, lebih kuat dan lebih bertekad untuk membela rakyat Palestina, dan untuk mengambil hak-hak mereka yang dirampas.

Dia menjelaskan bahwa perlawanan “telah menggagalkan rencana-rencana dan tujuan-tujuan pendudukan Israel yang diinginkan dalam perangnya di Jalur Gaza, mulai dari Pertempuran Al-Furqan hingga hari ini.”

Dia menambahkan, “Perlawanan bergantung pada basis rakyat yang besar dan pada keputusan nasional terpadu untuk mengelola pertempuran melawan pendudukan Israel.”

Pemimpin Gerakan Jihad Islam, Jamil Mezher, menekankan bahwa “perlawanan Palestina mampu mematahkan pamor tentara Israel dan membuatnya bertekuk lutut di hadapan kemauan dan ketabahan rakyat Palestina dan pasukan perlawanannya.”

Mezher memperingatkan bahwa “kriminalitas pendudukan Israel, yang menghancurkan ratusan rumah, lembaga, masjid, sekolah dan rumah sakit, gagal mencapai tujuan yang diinginkan.”

Pada gilirannya, juru bicara Gerakan al-Ahrar, Yasser Khalaf, mengatakan bahwa Pertempuran Al-Furqan “telah menjadi tonggak penting dalam sejarah konflik dengan pendudukan Israel. pertempuran tersebut adalah awal yang sebenarnya dan nyata dari kemenangan perlawanan atas pendudukan Israel, yang gagal mewujudkan tujuannya.”

Khalaf menegaskan bahwa “pilihan perlawanan dalam segala bentuknya, terutama perlawanan bersenjata, adalah pilihan strategis rakyat Palestina untuk mewujudkan aspirasi untuk mengalahkan pendudukan Israel.”

Dia menegaskan, “Perlawanan adalah hak yang sah, tidak ada yang akan berhasil memberantasnya, atau menyerang inkubator rakyat yang melindunginya. Setiap pertempuran meningkatkan keteguhan, kemauan, ketabahan, dan kepatuhan rakyat terhadap perlawanan.”

Hari-hari ini rakyat Palestina memperingati 13 tahun agresi Israel di Jalur Gaza yang mulai dilancarkan pada 27 Desember 2008, yang disebut oleh perlawanan sebagai “Pertempuran Al-Furqan” untuk menghadang serangan dan melancarkan pemboman terhadap permukiman-permukiman Israel yang berdekatan dengan Jalur Gaza.

seikitnya 1440 warga Palestina gugur dalam pertempuran ini, termasuk 400 polisi Palestina, Menteri Dalam Negeri dan Anggota Dewan Legislatif Saeed Siyam, pemimpin Hamas Sheikh Nizar Rayan dan sejumlah pemimpin dinas keamanan Palestina lainnya turut gugur dalam agresi Zionis tersebut.[]

Pasukan “Israel” Usir Pemukim Ilegal “Yahudi” Masuki Wilayah Homish, Tepi Barat

GAZA MEDIA, AL-QUDS – Sabtu malam (25/11), pasukan penjajah nyatakan area pos wilayah Homish, Nablus Utara, sebagai zona militer tertutup, dan mengusir para pemukim ilegal Yahudi yang mencoba menerobos masuk.

Media 7 Ibrani melaporkan bahwa komandan pasukan wilayah keluarkan perintah usir pemukim ilegal “Yahudi” di pos Hommish desa Burqa hindari bentrokan yang terjadi malam tadi, di mana para pemukim ilegal menyerang rumah-rumah Palestina di Cyrenaica dan desa-desa tetangga.

Sementara itu, pasukan penjajah “Israel” memasang kawat penghalang jalan menuju pos di tempat tersebut setelah pegusuran dan pencaplokan masal yang “mereka” lakukan pada tahun 2005 silam.

Diketahui 10 hari yang lalu seorang pemukim ilegal tewas dan dua lainnya terluka beberapa saat setelah mereka meninggalkan pos utama “Homish” menuju pemukiman ileagl Shave Shomron, dan tentara penjajah umumkan penangkapan para pejuang yang lakukan aksi heroiknya, disinyalir dari desa Al-Silah Al-Harithiya.[]

Penjajah Israel Izinkan Tentaranya Tembak Pelempar Batu

GAZA MEDIA, NAZARETH – Saluran “TV11” Israel pada Ahad (19/12/2021) malam mengungkapkan bahwa tentara pendudukan Israel mengubah instruksi untuk melepaskan tembakan ke arah mereka yang melempar batu dan bom molotov. Instruksi baru ini memungkinkan tentara pendudukan Israel untuk menarget lebih besar lagi warga Palestina.

Saluran televisi Israel tersebut menyatakan bahwa instruksi baru ini menyatakan  bahwa tentara diizinkan untuk menarget pelempar batu bahkan jika mereka sudah selesai melemparkan batu atau saat melarikan diri dari tempat kejadian. Demikian seperti dikutip kantor berita Palestina Safa.

TV11 Israel menyatakan bahwa instruksi baru ini berbeda dengan instruksi sebelumnya yang mengklaim telah membatasi penargetan tentara terhadap anak-anak, remaja dan pemuda Palestina jika pelempar batu atau molotov tidak menimbulkan bahaya, meskipun kenyataannya mengatakan sebaliknya.

Koresponden militer saluran televisi Israel tersebut mengatakan, “Amandemen baru pada instruksi untuk melepaskan tembakan memungkinkan tentara Israel untuk menembak pelempar batu dan molotov bahkan setelah mereka selesai melemparkannya, tetapi asalkan tidak memakan waktu lama untuk melakukannya, dan juga apabila mereka terus berada di sekitar lokasi kejadian.”

Tentara pendudukan Israel belakangan ini ini meningkatkan serangannya terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan al-Quds. Akibatnya, sejumlah warga gugur dan ratusan warga Palestina lainnya terluka.[]

Raed: Al-Aqsha, Tawanan dan Perpecahan Jadi Beban Pikiranku Di Penjara

GAZA MEDIA, UMM-FAHM – Syeikh Raed Sholah mengungkap sejumlah persoalan yang mengganggu pikirannya saat berada di penjara Israel beberapa waktu lalu, dijelaskannya bahwa hari-harinya di dalam penjara sangat sulit, terutama menghadapi kebijakan otoriter, penghinaan dan balas dendam yang dilakukan otoritas zionis terhadap dirinya, seperti dikutip dari Palinfo, Sabtu (18/12).

Dalam wawancara khusus dengan Quds Press, Syeikh Sholah mengatakan bahwa pikirannya sibuk dengan peristiwa yang menimpa Masjidil Aqsha dan kota Al-Quds, tindakan brutal yang dialami para tawanan Palestina di penjara Israel, siksaan yang mereka lalui pagi dan sore, serta realitas perpecahan di internal Palestina yang belum berakhir.

Syeikh Sholah menjelaskan, bagi yang memantau pentas Palestina, pasti melihat fenomena kelemahan, penjara, kezaliman dan otoritarianisme politik, namun konsistensi rakyat Palestina dalam berjuang mampu mengeliminir semua fenomena tersebut.

Penjajah zionis di semua sejarahnya yang panjang, belum pernah sekalipun mengalami fenomena positif, yang terjadi semuanya negative, dan ini gambaran nyata bagi mereka, lanjut syeikh Sholah.

Kita semua mendapati tindakan penjajah Israel tak lepas dari kejahatan, represif, kekerasan dan balas dendam, hal ini mengharuskan pihak Palesina untuk komitmen terhadap hak-hak bangsa, dan harus lebih kuat berjuang dan menganggap enteng semua tindakan zionis, tegas tokoh Palestina ini.

Berkat pertolongan Allah, kemudian keutamaan doa orang-orang shalih, saya mampu bersabar menghadapi semua intimidasi dan kejahatan yang menimpa, Allah telah memuliakan saya, sehingga tetap berada di jalan perjuangan secara konsisten, dan saya berharap tetap di jalan ini hingga bertemu Allah kelak, sebagaimana kita masuk penjara Israel secara mulia, dan keluar secara mulia, dan perjuangan kita akan terus berlanjut dengan ijin Allah.

Otoritas Israel membebaskan syeikh Raed Sholah pada Senin lalu, setelah menahannya sekitar 17 bulan di penjara. Beliau disambut gempita oleh rakyat Palestina di gerbang kota Umm Fahm Palestina 48. []

Al-Mishri: Hamas Memiliki Beragam Pilihan Untuk Kemuliaan Bangsa

GAZA MEDIA, GAZA – Tokoh Hamas Mushir al-Mishri mengatakan, “Semua pilihan masih terbuka di hadapan Hamas untuk menghadirkan kehidupan mulia dan aman bagi bangsa Palestina.”

Hal itu disampaikan al-Mishri dalam pawai yang digagas Hamas, sebagai rangkaian penutupan agenda hari jadi Hamas ke 34, di Gaza selatan, seperti dikutip dari Palinfo, Sabtu (18/12).

Puluhan ribu orang hadir dalam pawai yang digelar usai shalat Jumat di sejumlah masjid di kawasan Gaza selatan, menuju masjid Imam Syafi’I di kawasan al-Zaitun kota Gaza selatan, tempat digelarnya panggung festifal, yang dihadiri pimpinan politik, militer, tokoh nasional dan sejumlah anggota parlemen.

Al-Mishri menegaskan, Hamas tidak mampu banyak bersabar menghadapi blockade Israel terhadap Gaza, dan mengingatkan keras Israel supaya tidak mempersempit kehidupan warga Palestina di Gaza secara terus-menerus.

Tokoh Hamas ini memaparkan sarana tempur yang pernah digunakan Hamas sejak awal berdirinya, mulai batu, kemudian senjata laras panjang, berlanjut dengan roket dan drone, sementara yang masih disembunyikan lebih besar lagi.

Al-Mishri menegaskan bahwa kelompok zionis di sekitar Gaza tidak akan pernah merasakan keamanan dan kenyamanan, selagi kondisi Gaza tidak mengalami perbaikan.

Dalam pidatonya ini, al-Mishri menganggap bahwa kehadiran massa dalam jumlah besar menghadiri pawai hari jadi Hamas, sebagai ungkapan dukungan terhadap perlawanan dan jihad.

Al-Mishri menyampaikan apresiasi terhadap keluarga para syuhada dan kepada Brigade Al-Qassam dan komandan umumnya Mohamad Dhaif.

Selain itu apresiasi juga disampaikan kepada para pejuang perlawanan di Tepi Barat dan Al-Quds, terakhir pejuang yang melancarkan operasi serangan di Nablus, yang menewaskan seorang warga zionis dan melukai dua orang lainnya.

Tokoh Hamas ini juga menegaskan bahwa tawanan merupakan tanggung jawab di pundak Hamas, yang menjadi prioritas perjuangan, kami tak akan pernah melupakan kalian, sampai kalian kembali berkumpul bersama keluarga.

Al-Mishri menyerukan kepada pihak otoritas Palestina untuk  bergabung bersama bangsa Palestina, dan menghentikan kordinasi keamanan dengan penjajah, menghentikan kebijakan sia-sia, serta hendaknya komitmen terhadap keputusan nasional yang telah disepakati.

Seruan juga disampaikan kepada bangsa Arab dan umat Islam, untuk turut bersama membebaskan Palestina dan tempat suci dari penodaan zionis. Sudah saatnya umat membuat strategi mengakhiri konflik dengan penjajah, dan berkomunikasi dengan pihak Arab untuk menghadapi normalisasi dan mengakhiri tindakan hina ini.[]