UEA

Normalisasi UEA-“Israel”, Pesawat Emirat Mendarat di “Bandara Ben Gurion”

GAZAMEDIA, AL-QUDS – Pesawat Emirates milik pemerintah Dubai mendarat untuk pertama kalinya di “Bandara Ben Gurion, Tel al-Rabee Israel” menandai sebagai persemian peluncuran penerbangan harian antara kedua belah pihak secara normalisasi, Kamis (23/6/2022).

Emirates Airlines di Twitter menyebutkan, “Mendarat .. Kami secara resmi telah tiba di tujuan baru “Tel Aviv.”

Pesawat tersebut adalah Boeing 777 yang mencakup VIP Kelas Satu dengan jendela virtual.

“Saya berharap rute udara baru ini akan membuka jalur peluang baru bagi rakyat kita dan memperkuat hubungan antara kedua negara,” kata duta besar UEA untuk “Israel”, Mohammed Al Khaja. “Terima kasih Emirates Airlines sudah membuka rute ini, dan selamat atas keberhasilanmu.”

Patut dicatat UEA dan “Israel” secara resmi menormalkan hubungan pada tahun 2020, sejak tanggal tersebut kedua belah pihak menandatangani banyak perjanjian di berbagai bidang. [ml/ofr]

Menlu Iran: Kehadiran “Israel” Ganggu Stabilitas Kemanan Wilayah Teluk

GAZAMEDIA, TEHERAN – Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian peringatkan bahaya kehadiran “Israel” yang mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Arab Teluk, Sabtu (18/6/2022).

Selama pertemuan dengan mitranya dari Emirat, Abdollahian mewakili Iran menginginkan keamanan dan pembangunan di kawasan itu murni tanpa campur tangan pihak asing (“Israel”) yang beresiko jadikan perekonomian tidak stabil.

Pada gilirannya, Menteri Luar Negeri UEA, Abdullah bin Zayed menekankan UEA tidak akan mengizinkan pihak mana pun untuk melakukan tindakan sabotase dari UEA terhadap negara-negara tetangga.”

Patut dicatat bahwa nada ancaman timbal balik antara “Israel” dan Iran meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah pembunuhan perwira Pasukan Quds dari Pengawal Revolusi Iran, Hassan Sayyad Khodayi di Teheran pada 22 Mei lalu. Iran menuduh “Tel Aviv” lab sebagai pelaku pembunuhan. Demikian pula dengan pemboman yang dilakukan “Israel” target Bandara Internasional Damaskus pada 10 Juni. [ml/ofr]

Persembunyian Para Koruptor, Aktivis dan Politisi Eropa Serukan agar UEA Dijatuhi Sanksi Hukum

GAZAMEDIA, ABU DHABI – Sejumlah Aktivis dan politisi menyerukan agar UEA dimasukkan dalam daftar hitam Eropa karena gagal memerangi masuknya “para koruptor” dan pengenaan sanksi atas orang kaya Rusia.

Selama kampanye media sosial, para aktivis menyatakan Dubai tetap menjadi tempat yang aman untuk para koruptor sudah seharusnya ditempatkan dalam daftar hitam keuangan dan para pemimpinnya dituntut untuk tidak boleh menerima uang suap apapun.

Di sisi lain, anggota Parlemen Eropa bulan lalu mendesak Komisioner Jasa Keuangan Uni Eropa, Mered McGuinness untuk memasukkan UEA ke dalam daftar negara yang menimbulkan ancaman besar terhadap sistem keuangan dunia. [ml/ofr]

Bennett Hentikan Program Netanyahu, Kembalikan Bashar al-Assad ke Liga Arab?

GAZAMEDIA, – Surat kabar Ibrani, “Israel Hayom” edisi hari Ahad (3/4/2022) mengungkapkan, Perdana Menteri “Israel”, Naftali Bennett baru-baru ini menghentikan inisiatif regional semangat PM pendahulu, Benjamin Netanyahu dengan berencana membawa Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan rezimnya ke Liga Arab.

Menurut surat kabar itu, gagasan inisiatif didasarkan pada rekonsiliasi internasional setelah kemenangan al-Assad dalam perang internal, yang berimbas pada penarikan pasukan Iran dari Suriah.

Klaim inisiatif itu dimunculkan pertama kali oleh “Israel” setelah pertemuan puncak diadakan tiga tahun lalu di Al-Quds yang menghadirkan delegasi Amerika Serikat dan Rusia.

Inisiatif ini didasarkan pada beberapa hal. Pertama, Assad meminta semua pasukan asing yang memasuki Suriah pada tahun 2011 untuk meninggalkan negaranya dengan alasan tidak lagi diperlukan. Kedua, mengembalikan Suriah ke Liga Arab. Ketiga, negara-negara Teluk -terutama UEA- diharap berinvestasi bantu ekonomi Suriah, bukan Iran.

Perdana Menteri “Israel” saat itu, Benjamin Netanyahu merestui inisiatif ini. Kemudian Ben-Shabbat , Penasihat Keamanan dan Kepala Staf Keamanan Nasional “Israel” mendorong negara Arab yang memiliki hubungan dengan “Israel” – termasuk kawasan Arab Teluk- dan Yordania untuk menyetujuinya.

Tujuan utama mereka adalah membebaskan diri dari beban berat jutaan pengungsi Suriah yang tersebar di beberapa negara. Mesir-pun juga mendorong inisiatif ini. Namun, “Israel” dalam hal ini tidak menghubungi pihak Assad menanyakan persetujuan inisiatif tersebut.

Surat kabar “Hayom” melanjutkan: “Dengan berakhirnya perang saudara di Suriah, “Israel” menyadari pada saat itu pemerintahan Assad harus menerima keadaan (fait accompli) yang hanya dapat dukungan internasional dari Rusia.

Sistem politik yang disebut majalah Time dengan ‘Rekonsiliasi dengan Assad Mendorong Iran Keluar dari Suriah’ adalah hasil terbaik yang mungkin dilakukan. Namun sebagai akibat dari pemilihan ulang pentas politik kampanye di “Israel” serta perubahan pemerintahan Washington dan Tel Aviv, inisiatif tersebut dibekukan”.

 

Adapun Kepala Dewan Keamanan Nasional “Israel” saat ini, Eyal Kholta menerima pembaruan dari pendahulunya, Ben Shabbat tentang inisiatif tersebut. Di lain sisi, pihak Bennett memutuskan untuk tidak mempromosikannya.

Akhir-akhir ini, Bennet  mengangkat masalah itu selama pertemuan KTT di Sharm El-Sheikh, Mesir dua minggu lalu. Selain pembahasan Tripartit; forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari unsur pemerintahahan, Bennett, Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi dan Putra Mahkota UEA, Mohammed bin Zayed disinyalir turut menyinggung tentang Assad dan menjadi perhatian mereka.

Bennett menawarkan posisi netral terhadap Assad, dan tidak menentang kemungkinan Suriah dikembalikan ke Liga Arab. Ia percaya bahwa Assad tidak dapat mengusir orang-orang Iran dari negaranya, dan karena itu inisiatif akhirnya menjadi sia-sia.

“Hayom” juga memberitakan, bahwa Bin Zayed saat ini memimpin langkah mengembalikan Suriah ke Liga Arab. Dengan demikian UEA memberikan tekanan pada semua pihak melihat Assad sebagai satu-satunya alternatif yang tersisa untuk memimpin Suriah, tidak ada figur lain karena semua alternatif lebih buruk daripada dia. [ml/as/ofr]

4 Menlu Arab Jalin Normalisasi dengan “Israel” di Negeri Palestina

GAZAMEDIA, PALESTINA – Sejumlah Menteri Luar Negeri Mesir, UEA, Maroko dan Bahrain tiba di wilayah Naqab, Tepi Barat terjajah berpartisipasi dalam pertemuan normalisasi diadakan oleh penjajah “Israel” yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken melalui undangan Menteri Luar Negeri “Israel”, Yair Labed, Ahad (27/3/2022).

Pertemuan tersebut bertujuan membentuk aliansi bersama di kawasan strategis Utara Arab dalam menghadapi Iran, dan membahas kekhawatiran “Israel” dan negara-negara peserta tentang kemungkinan Amerika Serikat mencapai kesepakatan nuklir dengan Teheran, serta menghapus Garda Revolusi Iran dari daftar terorisme.

Di lain sisi, operasi serangan Khadirah di Tepi Barat terjadi sebelum pertemuan para menteri luar negeri dimulai, di mana dua tentara “Israel” terbunuh akibat adu tembakan dan pejuang Palestina yang berhasil melakukan aksi heroiknya menjadi syahid. [ml/as/terj.af]

‘Pererat’ Normalisasi, Israel Sambut Kedatangan Delegasi 3 Negara Arab

GAZAMEDIA, PALESTINA – Penjajah “Israel” umumkan persiapan untuk mengadakan pertemuan normalisasi skala luas pada hari Ahad dan Senin mendatang yang akan mempertemukan para menteri luar negeri Amerika Serikat dan 3 negara Arab, Jumat (25/3/2022).

Kementerian Luar Negeri “Israel”, Yair Lapid mengatakan dalam pernyataan pers: “Atas undangan yang sudah kami berikan, pertemuan puncak diplomatik akan diadakan pada 2 hari mendatang, Minggu dan Senin di Israel. Adapun negara-negara Arab yang akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut adalah Maroko, UEA, dan Bahrain”.

Seperti diketahui, UEA dan lakukan normalisasi hubungan mereka dengan penjajah “Israel” pada September 2020 ditengahi oleh Amerika yang dikenal sebagai Perjanjian Abraham. Pada akhir tahun yang sama, Maroko mengumumkan dimulainya kembali hubungan diplomatik dengan pendudukan setelah mereka berhenti sejak tahun 2002. [ml/as]

Iran Peringatkan Konsekuensi DK PBB Embargo Senjata ke Militan Houthi

GAZAMEDIA, TEHERAN – Kementerian Luar Negeri Iran peringatkan konsekuensi buruk keputusan Dewan Keamanan PBB yang memperpanjang embargo senjata ke Yaman untuk Gerakan Militan Houthi, di tengah pertanyaan para diplomat tentang hubungan antara Rusia-Ukraina dan abstainnya UEA dalam dewan memberi 2 suara, Selasa (2/3/2022).

Juru bicara kementerian Iran, Saeed Khatibzadeh menekankan, “resolusi Dewan Keamanan PBB tentang krisis di Yaman dan literatur yang digunakan di dalamnya, akan memiliki konsekuensi negatif pada proses perdamaian dan akan meningkatkan perbedaan posisi antara pihak-pihak yang berkonflik.”

Senin lalu (28/2), Dewan Keamanan PBB  dengan dukungan UEA dan beberpa anggota koalisi yang dipimpin Saudi, mengeluarkan keputusan yang memperpanjang larangan pengiriman senjata ke semua Houthi, setelah itu terbatas pada individu dan perusahaan tertentu.

Sementara itu, Muhammad Ali al-Houthi kepala Komite Revolusi Tertinggi Houthi, mengkritik keputusan tersebut karena mengabaikan “kejahatan” koalisi, dan mengatakan dalam sebuah tweet: “Setiap embargo senjata tidak berlaku bagi koalisi yang didukung Barat , dan otomatis kehilangan nilainya.”

UEA baru-baru ini diserang oleh Houthi dengan rudal balistik dan drone. Sementara pertahanan udaranya menangkis sebagian besar serangan pertama, namun menewaskan 3 warga pekerja asing di Abu Dhabi 2 bulan lalu. [ml/as/ofr].

Erdogan Tiba di UEA dalam Kunjungan Resmi Bilateral

Gazamedia.net – Senin (14/2/22) Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba di UEA, memimpin delegasi sejumlah menteri menuju fase baru kemitraan strategis antara kedua negara.

Kepresidenan Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kunjungan Erdogan ke UEA akan berlangsung selama dua hari dan akan menangani hubungan bilateral antara kedua negara dalam segala bentuknya, dan kemungkinan mengembangkan kerja sama lebih baik ke depannya.”

Jadwal kunjungan termasuk penandatanganan perjanjian yang bertujuan mencapai kontribusi penting bagi hubungan bilateral. Presiden Erdogan juga akan berpartisipasi dalam “Turkey Fair” yang diadakan pada tanggal 15 Februari dalam rangka “Hari Nasional Turki”, sebagai bagian dari kunjungannya ke “Expo 2020 Dubai”. [terj/nb]

Iran: Normalisasi dengan Israel Picu Perpecahan Negara-negara Islam

GAZAMEDIA, TEHERAN – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengecam kebijakan normalisasi dengan Israel. Pasalnya, langkah itu dapat memicu perpecahan.

“Melakukan normalisasi dengan Israel tu akan menyebabkan perpecahan di antara negara-negara Islam, ” tegas Khatibzadeh, dalam konfrensi persnya di Teheran, Iran. Senin (31/1) kemarin.

Pernyataan Khatibzadeh itu merupakan reaksi Iran disaat kunjungan kenegaraan Presiden Israel, Isaac Herzog ke negara teluk Uni Emirat Arab atau UEA.

“Negara-negara yang membantu Israel dalam menciptakan krisis, melanjutkan kekerasan dan terorisme harus menyadari bahwa mereka akan menjadi korban pertama normalisasi.” cetusnya.

Ia meminta negara-negara yang telah melakukan normalisasi untuk membalikkan langkah ini, ia menekankan bahwa rezim Zionis Israel adalah satu-satunya model rezim rasis yang didasarkan pada praktik terorisme, pembunuhan, kekerasan dan pertumpahan darah. []

Dikunjungi Presiden Israel, Houthi Targetkan Abu Dhabi jadi Lokasi Serangan

GAZAMEDIA, ABU DHABI – Kunjungan Presiden Israel ke Abu Dhabi ibu kota Uni Emirat Arab (UEA) berdampak panjang. Kelompok pembrontak Houthi di Yaman meningkatkan serangan ke kota tersebut.

Infomasi yang dihimpun GAZAMEDIA, Houthi memperbarui target pemboman mereka di UEA bersamaan dengan kunjungan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Sementara itu, dewan administrasi Herzog mengatakan tidak ada ancaman bahaya bagi hidupnya setelah Kementerian Pertahanan UEA memamerkan rudal balistik yang dianggap bisa menghadang serangan dari pihak Houthi.

Melalui platform sosial media, Juru bicara militer Houthi mengatakan bahwa ia akan mengumumkan dalam beberapa jam terkait rincian apa yang ia gambarkan sebagai operasi militer secara besar-besaran  di UEA.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan UEA mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pertahanan udaranya telah mencegat dan menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan oleh Houthi ke UEA.

“Serangan tersebut tidak mengakibatkan kerugian, karena sisa-sisa rudal balistik jatuh di luar daerah berpenduduk,” kata pernyataan itu.

Menanggapi serangan itu, koalisi militer yang dipimpin Saudi mengatakan telah menghancurkan peluncur rudal balistik di wilayah Al-Jawf, timur laut ibukota Yaman, Sanaa. []