Seorang tahanan Palestina kembali dilaporkan meninggal dunia di penjara Israel pada Senin (1/7/2025), sehingga jumlah tahanan yang tewas dalam tahanan Israel sejak Oktober 2023 meningkat menjadi 73 orang. Informasi ini disampaikan oleh Komisi Urusan Tahanan Palestina dan Masyarakat Tahanan Palestina dalam pernyataan bersama.
Tahanan yang meninggal diketahui bernama Lo’ay Faisal Mohammed Nasrallah (22), berasal dari Kota Jenin, Tepi Barat. Ia wafat di Pusat Medis Soroka, Israel bagian selatan, setelah sebelumnya dipindahkan dari Penjara Negev.
Nasrallah ditangkap oleh pasukan Israel pada Maret 2024 dan ditahan tanpa dakwaan maupun proses pengadilan, melalui kebijakan penahanan administratif yang selama ini banyak menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia.
Dengan kematian Nasrallah, jumlah tahanan Palestina yang meninggal dalam tahanan Israel sejak awal agresi militer di Gaza pada Oktober 2023 tercatat sebanyak 73 orang, berdasarkan data kelompok Palestina.
Saat ini, menurut organisasi-organisasi hak asasi, lebih dari 10.100 warga Palestina masih ditahan oleh otoritas Israel, termasuk di antaranya 45 perempuan dan lebih dari 400 anak-anak.
Sejak serangan militer besar-besaran dimulai pada 7 Oktober 2023, militer Israel telah melancarkan operasi ofensif di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 56.500 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Situasi tersebut mendorong Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November 2024 mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di wilayah Gaza.