Tentara Israel telah menghancurkan total sekitar 50 rumah dan 280 toko di kamp pengungsi Tulkarem di Tepi Barat utara yang diduduki, sebagai bagian dari operasi militer yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, menurut seorang pejabat Palestina.
Kepada Anadolu, Wakil Gubernur Tulkarem Faisal Salama mengatakan bahwa tentara Israel “berupaya untuk mengubah tampilan dan geografi kamp Tulkarem melalui perusakan besar-besaran properti milik Palestina.”
Salama menambahkan bahwa apa yang terjadi di kamp Tulkarem adalah “rencana pendudukan sistematis, di mana jalan-jalan baru dibangun di atas reruntuhan bangunan.”
Dia menyebut operasi militer Israel di Tulkarem sebagai “pembantaian dan rencana ilegal yang dilakukan di tengah keheningan dunia Arab dan internasional.”
“Kami hidup dalam kondisi tragis dan bencana nyata yang menargetkan perempuan, anak-anak, orang tua, dan segalanya,” kata pejabat Palestina tersebut, menambahkan bahwa hanya 50 keluarga yang tersisa di kamp tersebut, sementara pasokan air dan listrik sangat terbatas.
Pada hari Selasa, tentara Israel menghancurkan 16 rumah di kamp pengungsi Tulkarem, yang merupakan operasi penghancuran terbesar di Tepi Barat yang diduduki sejak bulan lalu.
Tentara Israel telah melancarkan operasi militer di Tepi Barat utara sejak 21 Januari, yang menyebabkan lebih dari 55 warga Palestina tewas dan ribuan orang terpaksa mengungsi, menurut pejabat Palestina.