Tuesday, September 17, 2024
HomeBeritaTim negosiasi Israel akan ke Kairo pada Minggu untuk lanjutkan pembicaraan 

Tim negosiasi Israel akan ke Kairo pada Minggu untuk lanjutkan pembicaraan 

Pejabat senior Hamas mengatakan pembicaraan di Doha tidak mencakup komitmen terhadap apa yang telah disepakati sebelumnya pada 2 Juli berdasarkan usulan Presiden AS Joe Biden

Tim negosiasi Israel dijadwalkan akan terbang ke Kairo pada Minggu untuk melanjutkan pembicaraan mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza dan pertukaran tahanan dengan Palestina, lapor media Israel pada Jumat, (16/8).

Kanal 12 Israel melaporkan, tim tersebut meninggalkan Doha pada Jumat usai pembicaraan selama dua hari dengan perwakilan Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.

Menurut pernyataan bersama para mediator, anggota teknis dari tim tersebut tetap berada di Doha. Tetapi tidak disebutkan jumlah anggota yang tinggal maupun alasan mereka tetap berada di sana.

Kanal 12 juga mengatakan, tim tersebut akan terbang ke Kairo pada Minggu untuk melanjutkan pembicaraan.

Setelah pembicaraan di Doha, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali syarat-syaratnya yang ditolak oleh Hamas, termasuk mempertahankan kontrol Israel atas area Koridor Philadelphi antara Gaza dan Mesir, serta penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir.

Baca juga: Empat syarat Netanyahu ancam perundingan di Qatar

Pejabat senior Hamas mengatakan pembicaraan di Doha tidak mencakup komitmen terhadap apa yang telah disepakati sebelumnya pada 2 Juli berdasarkan usulan Presiden AS Joe Biden.

Sebelumnya, AS, Mesir, dan Qatar mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengajukan kepada Israel dan Hamas apa yang mereka sebut sebagai “usulan penghubung” untuk lebih mempersempit “kesenjangan yang tersisa dengan cara yang memungkinkan pelaksanaan segera dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza.”

Pernyataan tersebut menggambarkan pembicaraan berjalan “serius dan konstruktif,” serta “dilakukan dalam suasana yang positif.”

Para mediator tidak memberikan rincian mengenai usulan baru tersebut, namun mengatakan usulan tersebut “konsisten dengan prinsip-prinsip yang disampaikan oleh Presiden Biden pada 31 Mei 2024 dan Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2735 yang menyambut baik usulan gencatan senjata Biden.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa tim teknis dari Mesir, Qatar, dan AS akan “bekerja selama beberapa hari mendatang untuk merinci pelaksanaan, termasuk pengaturan untuk menerapkan ketentuan kemanusiaan yang luas dalam kesepakatan tersebut, serta rincian terkait sandera dan tahanan.”

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada bulan Oktober tahun lalu.

Sejak saat itu, serangan Israel yang berkelanjutan terhadap Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina.

Lebih dari 10 bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan penghentian segera operasi militer Israel di kota Rafah, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina berlindung dari perang sebelum kota itu diserang pada 6 Mei.

Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular