Sunday, April 27, 2025
HomeBeritaTragedi Ahmed: Kehilangan kaki dan saudara kembar di tengah genosida Gaza

Tragedi Ahmed: Kehilangan kaki dan saudara kembar di tengah genosida Gaza

Di salah satu ruang perawatan anak di Rumah Sakit Indonesia, Gaza Utara, Ahmed Al-Ghalban terbaring lemah. Tatapan matanya kosong, tubuhnya kurus tak berdaya. Bocah ini tidak hanya kehilangan kedua kakinya, tetapi juga saudara kembarnya, Mohammed, dalam konflik bersenjata yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

Ahmed merupakan satu dari hampir 1.000 anak yang kehilangan anggota tubuh dalam perang yang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, telah merenggut nyawa lebih dari 16.000 anak. Anak-anak disebut menjadi lebih dari 35 persen dari total korban jiwa.

Peristiwa tragis yang dialami Ahmed terjadi Maret lalu, saat lingkungan Al-Shaima di Beit Lahia, Gaza Utara, menjadi sasaran serangkaian serangan udara.

Ahmed dan Mohammed tengah dalam perjalanan menuju tempat perlindungan yang lebih aman setelah rumah mereka ditandai sebagai “zona merah” oleh militer Israel.

Keduanya menaiki kereta yang ditarik kuda, membawa sejumlah barang rumah tangga.

“Saya memegang tangan saudara saya. Kami selalu bersama,” tutur Ahmed.

“Saat itu kami sedang mencoba mencari tempat yang aman. Tiba-tiba kami menjadi sasaran. Saya kehilangan kesadaran. Saat sadar di rumah sakit, saya baru tahu kaki saya sudah diamputasi. Lebih menyakitkan lagi, saya juga kehilangan saudara kembar dan paman saya.”

Kisah Ahmed dan Mohammed, meski menyayat hati, bukan satu-satunya. Ribuan anak-anak lain di Gaza menghadapi nasib serupa akibat agresi yang berkepanjangan. Hingga kini, lebih dari setengah juta warga dilaporkan mengungsi, dan serangan terus berlanjut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular