Seorang pria tewas dan 32 orang lainnya terluka dalam dugaan serangan menggunakan truk di halte bus dekat Herzliya, Minggu pagi. Lima orang berada dalam kondisi serius, tujuh terluka sedang, dan 20 lainnya mengalami luka ringan, lansir Times of Israel pada Minggu (27/10).
Menurut kepolisian, pelaku yang mengemudikan truknya menabrakkan kendaraan ke arah orang-orang di halte bus di luar pangkalan Glilot milik militer di Israel tengah, utara Tel Aviv yang berdekatan dengan markas Mossad. Pelaku ditembak oleh warga bersenjata di lokasi kejadian.
Korban meninggal diidentifikasi sebagai Bezalel Carmi, 72, asal Rishon Lezion. Media Israel menyebut pelaku sebagai Rami Nasrallah, seorang pengemudi Arab-Israel dari Qalansawe, Israel tengah. Jenazahnya dikirim ke Institut Forensik Abu Kabir untuk autopsi guna memastikan apakah kondisi medis tertentu menyebabkan kecelakaan tersebut.
Dalam penyelidikan awal polisi, sebuah bus berhenti di stasiun tersebut untuk menurunkan penumpang, ketika truk kemudian menabrak halte, menghantam orang-orang di sekitarnya.
Banyak korban luka adalah lansia yang baru saja turun dari bus untuk mengikuti kunjungan museum memperingati hari peringatan 7 Oktober 2023.
Beberapa saat setelah kejadian, kelompok Hamas mengeluarkan pernyataan yang memuji “serangan tabrakan heroik” di dekat “markas besar Mossad.”
Wilayah Glilot dekat Herzliya memang menjadi lokasi markas Mossad serta beberapa unit intelijen IDF, termasuk Unit 8200 yang berprofil tinggi dalam intelijen sinyal.
Layanan darurat Magen David Adom melaporkan delapan orang terperangkap di bawah truk saat petugas medis tiba, sementara lainnya ditemukan tergeletak atau berjalan di sekitar lokasi kejadian. Ambulans dan polisi segera dikerahkan, dengan area ditutup untuk penyelidikan lebih lanjut.
Rumah Sakit Ichilov Tel Aviv menyatakan salah satu korban dalam kondisi kritis, dan beberapa saat kemudian mengumumkan bahwa Carmi meninggal dunia.