Friday, May 16, 2025
HomeBeritaTrump akhiri tur teluk dengan pembicaraan di Uni Emirat Arab

Trump akhiri tur teluk dengan pembicaraan di Uni Emirat Arab

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, di “Qasr Al Watan” (Istana Negara) di ibu kota Abu Dhabi pada Kamis malam.

Pertemuan ini menjadi penutup dari rangkaian tur Trump di kawasan Teluk yang sebelumnya mencakup Arab Saudi dan Qatar.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas prospek kerja sama dan peluang perluasan kolaborasi di berbagai bidang. Khususnya investasi, teknologi maju, kecerdasan buatan, dan sektor industri.

Sheikh Mohammed bin Zayed memuji kemitraan kuat antara Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat saat menyambut Presiden Trump di istana.

Dalam kesempatan itu, Presiden UEA mengumumkan rencana investasi bersama antara kedua negara senilai 1,4 triliun dolar AS dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang.

Sementara itu, Presiden Trump menyatakan bahwa hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab akan menjadi lebih baik dan lebih kuat ke depannya.

Mengawali kunjungannya di Abu Dhabi, Trump terlebih dahulu mengunjungi Masjid Sheikh Zayed setelah tiba pada hari Kamis sore.

Ia disambut langsung oleh Presiden UEA sesaat setelah tiba. Pembicaraan antara kedua pemimpin berlangsung setelah kedatangan Trump dan disiarkan langsung oleh saluran televisi nasional UEA.

Uni Emirat Arab merupakan persinggahan terakhir dalam tur Teluk Trump, setelah sebelumnya ia mengunjungi Arab Saudi dan Qatar.

Selama kunjungan tersebut, berbagai perjanjian kerja sama dalam bidang perdagangan dan pertahanan telah ditandatangani.

Trump meninggalkan Doha pada Kamis siang, menandai berakhirnya kunjungan resminya ke Qatar selama dua hari.

Di sana, kedua negara menandatangani sejumlah kesepakatan. Trump juga memuji Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan menyebutkan bahwa kesepakatan dengan Iran mengenai program nuklirnya akan segera tercapai.

Dalam pidatonya pada Kamis pagi di ibu kota Qatar, saat bertemu dengan para pebisnis dari Qatar dan AS, Trump menyebut Sheikh Tamim sebagai “pria hebat dan pemimpin besar”.

Ia menyatakan bahwa kawasan tersebut memiliki “banyak talenta kepemimpinan”. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Emir Qatar atas kontribusinya kepada AS, terutama dalam bidang investasi yang saling menguntungkan.

Trump kembali menyampaikan pujian terhadap Presiden Suriah, Ahmad Al-Sharaa.

“Kita akan lihat apa yang terjadi setelah sanksi dicabut,” katanya.

Pembicaraan mendalam

Kedatangan Trump ke Doha pada Rabu merupakan kunjungan pertama kalinya oleh seorang presiden AS ke Qatar.

Ia langsung mengadakan pembicaraan selama lebih dari 2 jam dengan Emir Qatar, membahas hubungan bilateral dan isu-isu kawasan, yang ditutup dengan penandatanganan sejumlah kesepakatan.

Trump menyatakan bahwa diskusi mencakup isu-isu utama global, termasuk Iran dan perang di Ukraina.

Ia juga memuji peran aktif Qatar di bawah kepemimpinan Sheikh Tamim dalam upaya menyelesaikan berbagai krisis regional.

Di sisi lain, Emir Qatar menegaskan bahwa pembahasan juga mencakup kerja sama bilateral dan isu-isu kawasan, dan menyatakan keyakinannya bahwa kedua negara dapat bekerja sama untuk menciptakan perdamaian.

Dalam pidatonya di Doha, Trump menyampaikan bahwa pemerintahannya akan memberikan perhatian serius terhadap kawasan Timur Tengah.

Hal ituerbeda dengan pendekatan yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden sebelumnya.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular