Wednesday, March 19, 2025
HomeBeritaUNICEF: Serangan Israel tewaskan anak dengan jumlah terbanyak dalam sehari

UNICEF: Serangan Israel tewaskan anak dengan jumlah terbanyak dalam sehari

UNICEF mengecam serangan udara mematikan Israel terhadap Jalur Gaza pada hari Selasa, yang mengakibatkan jumlah korban jiwa anak-anak terbanyak dalam sehari sepanjang tahun terakhir.

“Laporan dan gambar yang muncul dari Jalur Gaza setelah serangan hari ini sungguh mengerikan. Ratusan orang dilaporkan tewas, termasuk lebih dari 130 anak-anak, yang mencatatkan jumlah korban jiwa anak terbanyak dalam sehari sepanjang tahun terakhir,” kata Catherine Russell dalam sebuah pernyataan.

Menekankan bahwa serangan-serangan ini tidak hanya merenggut nyawa, Russell juga mengatakan bahwa serangan tersebut semakin meningkatkan penderitaan bagi populasi yang sudah rentan.

“Beberapa serangan dilaporkan menghantam tempat penampungan darurat yang berisi anak-anak dan keluarga yang sedang tidur, sebuah pengingat mematikan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza,” ujarnya.

Mengingat situasi kemanusiaan yang sangat sulit di Gaza, ia juga mengingatkan tentang blokade bantuan dari Israel.

“Sudah enam belas hari sejak truk terakhir yang membawa bantuan kemanusiaan melintas ke Gaza. Selain itu, pasokan listrik ke pabrik desalinasi utama telah terputus, yang mengurangi jumlah air minum yang tersedia secara signifikan,” tambahnya.

“Hari ini, satu juta anak-anak Gaza – yang telah menjalani lebih dari 15 bulan peperangan – kembali terjerumus ke dalam dunia yang penuh ketakutan dan kematian. Serangan dan kekerasan ini harus dihentikan – sekarang juga.”

Kepala UNICEF tersebut menyerukan penghentian permusuhan secara langsung dan mendesak semua pihak untuk segera mengembalikan gencatan senjata, serta meminta negara-negara yang memiliki pengaruh untuk menggunakan pengaruh mereka agar situasi tidak semakin memburuk.

“Hukum kemanusiaan internasional harus dihormati oleh semua pihak, memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan segera, perlindungan bagi warga sipil, serta pembebasan semua sandera,” tegasnya.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular