Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa anak-anak di Jalur Gaza mengalami kelaparan akibat blokade bantuan oleh Israel yang telah berlangsung selama hampir dua bulan.
“#Gaza: anak-anak kelaparan. Pemerintah Israel terus memblokir masuknya makanan dan kebutuhan dasar lainnya. Ini adalah kelaparan buatan manusia dan bermotif politik. Hampir dua bulan pengepungan. Seruan untuk memasukkan bantuan tidak digubris,” tulis Lazzarini melalui platform X, Jumat (26/4/2025), dikutip Anadolu.
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah pengumuman Program Pangan Dunia (WFP) yang menyatakan telah menyalurkan stok makanan terakhir mereka ke dapur-dapur umum di Gaza. Persediaan bantuan diperkirakan akan habis dalam hitungan hari.
Sejak 2 Maret, seluruh perlintasan ke Gaza ditutup, menghentikan masuknya bantuan selama lebih dari tujuh pekan—penutupan terpanjang dalam sejarah wilayah tersebut. Israel kembali melancarkan serangan ke Gaza pada 18 Maret lalu, mengakhiri masa jeda kemanusiaan yang sempat berlangsung sejak Januari.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 51.400 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas akibat serangan di Gaza.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza.