Tuesday, July 22, 2025
HomeBeritaUNRWA: Satu juta anak-anak Gaza sedang dibuat kelaparan oleh Israel

UNRWA: Satu juta anak-anak Gaza sedang dibuat kelaparan oleh Israel

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menuduh otoritas Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang terhadap warga sipil di Jalur Gaza. Tuduhan ini disampaikan melalui pernyataan resmi di platform X pada Minggu (21/7/2025), seperti dilansir Anadolu Agency.

“Otoritas Israel membuat warga sipil di Gaza kelaparan. Di antara mereka terdapat satu juta anak-anak,” tulis UNRWA dalam pernyataannya.

UNRWA kembali menyerukan pencabutan segera atas blokade total yang diterapkan Israel sejak 2 Maret 2024.
“Cabut blokade: izinkan UNRWA membawa makanan dan obat-obatan,” lanjut pernyataan tersebut.

Meski hukum internasional mewajibkan perlindungan terhadap warga sipil dan menjamin akses bantuan kemanusiaan, Israel tetap mempertahankan pengepungan penuh atas Gaza, termasuk membombardir konvoi bantuan, menutup akses perbatasan, dan menyerang titik distribusi bantuan. Langkah-langkah ini menuai kecaman luas dan dinilai sebagai bentuk hukuman kolektif, bahkan diduga sebagai kejahatan perang.

Krisis kemanusiaan dan tuduhan “pembantaian diam-diam”

Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu melaporkan bahwa 86 warga Palestina, termasuk 76 anak-anak, telah meninggal akibat kelaparan dan kekurangan gizi sejak pecahnya perang. Situasi ini digambarkan sebagai “pembantaian diam-diam” oleh otoritas kesehatan setempat.

Dalam 24 jam terakhir saja, tercatat 18 kematian akibat kelaparan. Kementerian tersebut menyatakan bahwa baik Israel maupun komunitas internasional turut bertanggung jawab atas memburuknya krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza menyerukan pembukaan segera seluruh perbatasan untuk memungkinkan masuknya bantuan makanan dan obat-obatan.

Pada Sabtu lalu, serangan udara Israel dilaporkan menewaskan sedikitnya 136 warga Palestina dalam sehari, termasuk 38 orang yang sedang menunggu bantuan dan tiga anak yang meninggal akibat kekurangan gizi parah, menurut sumber resmi Palestina.

Korban jiwa dan tuntutan kukum internasional

Sejak Oktober 2023, lebih dari 59.000 warga Palestina – mayoritas perempuan dan anak-anak – dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel di Gaza. Pemboman tanpa henti telah menghancurkan infrastruktur, menyebabkan sistem kesehatan nyaris lumpuh, dan menciptakan kondisi menyerupai kelaparan massal.

Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga saat ini menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di wilayah kantong tersebut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular