Monday, November 18, 2024
HomeBeritaVideo baru Al-Qassam: "Bebas dengan Kesepakatan atau Tewas oleh Serangan"

Video baru Al-Qassam: “Bebas dengan Kesepakatan atau Tewas oleh Serangan”

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengirimkan pesan video kepada publik Israel berjudul “Bebas dengan Kesepakatan atau Tewas oleh Serangan.”

Pesan video itu dirilis via channel Telegram mereka pada Ahad dini hari (8/9).

Video tersebut menampilkan sejumlah gambar tawanan Israel yang tewas akibat serangan militer Israel selama agresi terhadap Jalur Gaza.

Salah satu gambar dalam video tersebut adalah tentara Israel Faoul Asyani, yang tewas dalam serangan udara Israel pada 9 November lalu di Gaza. Faoul, berusia 19 tahun dan berasal dari Modiin, teridentifikasi dengan nomor kartu (2141279293).

Pesan itu juga menampilkan tawanan lain, Aryeh Zadmanovich, yang disebutkan meninggal pada 17 November akibat serangan panik yang dipicu oleh pengeboman Israel di dekat tempat penahanannya. Aryeh memiliki nomor kartu (0010185791).

Baca juga: Sandera Israel di Gaza: Netanyahu berusaha membunuh kami setiap hari

Baca juga: Sandera Israel sindir Netanyahu yang tukar 1000 tahanan Palestina dengan 1 kopral Israel

Gambar tentara tawanan lainnya, Sa’ar Baruch (25 tahun), dengan nomor kartu (207775032), juga diperlihatkan. Baruch tewas dalam upaya gagal pasukan Israel untuk membebaskannya pada 8 Desember lalu.

Sepanjang video, terdapat gambar sebuah keluarga – seorang pria, wanita, dan dua anak – yang tidak disebutkan dalam pesan tersebut. Di samping gambar itu, terlihat replika menorah, simbol keagamaan Israel.

Al-Qassam menutup pesannya dengan tulisan dalam bahasa Arab dan Ibrani: “Bebas dengan Kesepakatan… atau Tewas oleh Serangan… Keputusan ada di tangan Netanyahu.”

Dalam beberapa hari terakhir, Al-Qassam telah merilis banyak video yang menampilkan tawanan Israel sebelum mereka tewas dalam serangan Israel. Dalam video tersebut, para tawanan menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahnya atas kondisi penahanan mereka dan nasib hidup mereka.

Beberapa tawanan dalam pesan mereka menuduh Netanyahu berusaha membunuh mereka setiap hari melalui serangan dan blokade yang menyebabkan kondisi hidup yang sulit, tanpa makanan, air, atau kesempatan untuk tidur.

Baca juga: Keluarga sandera Israel lari ke perbatasan Gaza, panggil kerabat mereka

Baca juga: Oposisi Israel sepakat gulingkan pemerintahan Netanyahu

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular