Saturday, December 21, 2024
HomeHeadlineWarga blokade akses kantor Netanyahu, tuntut tukar tawanan dengan Hamas

Warga blokade akses kantor Netanyahu, tuntut tukar tawanan dengan Hamas

Warga Israel berdemonstrasi memblokir jalan menuju kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem Barat pada Selasa, (8/10). Mereka menuntut pertukaran tawanan dengan Hamas dan menyerukan seruan pemilu dini.

Dikutip dari Anadolu, situs berita Israel, Walla melaporkan, para pengunjuk rasa membawa kotak suara untuk menegaskan tuntutan pemilu baru, sembari mendesak adanya pertukaran tawanan.

Polisi membubarkan massa secara paksa dan menahan tujuh orang pengunjuk rasa.

Sebelumnya, beberapa rabbi dari partai sayap kanan, Religious Zionism, juga mendesak Netanyahu untuk mempertimbangkan semua opsi demi memulangkan para tawanan dari Gaza.

Desakan ini muncul setelah Abu Obaida, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, memberikan peringatan, nasib para tawanan Israel di Gaza bisa masuk ke dalam “terowongan gelap”.

Ungkapan itu menandakan situasi yang semakin rumit dan ketidakpastian terkait masa depan para tawanan tersebut.

Israel memperkirakan, dari sekitar 239 warganya yang diculik Hamas pada 7 Oktober 2023, sekitar 101 warganya masih berada di Gaza.

Sebagian dari mereka sudah ditukar dalam gencatan senjata sementara pada November lalu. Sementara pihak Hamas melaporkan kematian puluhan tawanan akibat serangan udara Israel yang tidak pandang bulu.

Negosiasi tidak langsung antara Tel Aviv dan Hamas, yang dimediasi Mesir dan Qatar dengan dukungan Amerika Serikat, telah memasuki tahap kritis, karena Netanyahu tetap bersikeras melanjutkan perang di Gaza.

Netanyahu tetap berkomitmen untuk mempertahankan posisi strategis di wilayah Philadelphia dan Netzarim di bagian selatan dan tengah Gaza.

Sementara Hamas menuntut penarikan penuh Israel dari Gaza serta kembalinya para warga yang mengungsi tanpa hambatan.

Israel terus melanjutkan serangan brutal di Gaza setelah serangan Hamas, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.

Akibat agresi Israel, hampir 42.000 korban jiwa telah jatuh, mayoritas di antaranya adalah wanita dan anak-anak, dengan sekitar 97.600 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, sementara blokade yang terus berlangsung menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel juga menghadapi tuntutan genosida di Pengadilan Internasional karena tindakannya di Gaza.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular