Wednesday, April 16, 2025
HomeBeritaWashington Post ungkap pengakuan tentara Israel atas penghancuran sistematis di Gaza

Washington Post ungkap pengakuan tentara Israel atas penghancuran sistematis di Gaza

Surat kabar Washington Post melaporkan, mengutip sebuah organisasi hak asasi manusia Israel, bahwa tentara Israel yang pernah bertugas di Jalur Gaza mengakui telah melakukan penghancuran sistematis terhadap bangunan-bangunan di wilayah tersebut dengan dalih membentuk zona penyangga.

Para tentara mengatakan bahwa penghancuran rumah-rumah itu tidak memiliki pembenaran.

Perusakan infrastruktur serta bangunan di Gaza dilakukan meskipun tidak ada ancaman langsung terhadap pasukan Israel.

Menurut laporan surat kabar tersebut, para perwira Israel memberi tahu para tentara bahwa “pembersihan” beberapa wilayah diperlukan untuk mencegah serangan seperti yang terjadi pada 7 Oktober 2023.

Washington Post juga menyebut bahwa unit teknik militer Israel memerintahkan penghancuran lebih dari 3.500 bangunan menggunakan bahan peledak dan buldoser.

Selain itu, para tentara juga mengakui telah menghancurkan kebun dan lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan warga Palestina di Gaza untuk menanam hasil pertanian mereka.

Dalam kesaksian yang dipublikasikan oleh organisasi Breaking the Silence—sebuah LSM Israel yang peduli pada hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki—disebutkan bahwa penghancuran infrastruktur dan bangunan di sekitar area yang disebut militer Israel sebagai “zona penyangga” di Gaza.

“Seringkali dilakukan setelah wilayah tersebut berhasil dikuasai, ketika tidak ada lagi ancaman nyata maupun langsung terhadap pasukan Israel,” ungkapnya.

Perlu dicatat bahwa kesaksian-kesaksian ini berkaitan dengan apa yang disaksikan oleh para tentara Israel selama tahap pertama perang di Jalur Gaza sebelum gencatan senjata diberlakukan pada Januari 2025.

Washington Post menjelaskan bahwa kesaksian ini muncul di tengah meluasnya operasi darat militer Israel di Gaza.

Serta rencana penguasaan wilayah-wilayah luas yang akan dimasukkan ke dalam apa yang disebut militer Israel sebagai “zona keamanan”. Sebagaimana diumumkan oleh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pekan lalu.

Militer Israel juga telah mengeluarkan lebih banyak perintah evakuasi. Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pembangunan koridor militer baru di dekat Rafah, selatan Gaza.

Mereka juga menyatakan bahwa Israel terus membagi wilayah Gaza dan meningkatkan tekanan militer terhadapnya.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular