Saturday, May 31, 2025
HomeBeritaWFP: Gelombang warga kelaparan serbu gudang bantuan di Gaza

WFP: Gelombang warga kelaparan serbu gudang bantuan di Gaza

Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan bahwa “gelombang orang kelaparan” menyerbu salah satu gudangnya di wilayah tengah Jalur Gaza pada Rabu (28/5/2025).

Dalam insiden tragis itu menyebabkan sedikitnya 2 orang tewas dan beberapa lainnya terluka.

Insiden ini mencerminkan tingkat keputusasaan warga Gaza di tengah blokade dan kelangkaan bantuan kemanusiaan yang terus memburuk.

“Gaza membutuhkan peningkatan drastis dan segera dalam distribusi bantuan pangan. Ini satu-satunya cara agar penduduk yakin mereka tidak akan mati kelaparan,” kata WFP dalam pernyataan resminya.

Utusan khusus PBB untuk Timur Tengah, Sigrid Kaag, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi kemanusiaan di Gaza yang menurutnya lebih dari sekadar bencana.

Dalam pidatonya di hadapan Dewan Keamanan PBB, Kaag menekankan bahwa rakyat Gaza berhak mendapatkan lebih dari sekadar bertahan hidup.

“Sejak dimulainya kembali serangan militer di Gaza, kehidupan warga sipil yang sudah mengerikan kini semakin tenggelam ke dalam jurang penderitaan,” kata Kaag.

Ia menyerukan gencatan senjata segera serta pembebasan para sandera, sembari mengakui bahwa kata-kata seperti simpati dan solidaritas telah kehilangan maknanya bagi penduduk Gaza yang terus hidup dalam penderitaan tanpa akhir.

Seruan untuk menggunakan bahasa yang tepat dalam menggambarkan krisis kemanusiaan di Gaza juga datang dari komunitas sastra dan hukum internasional.

Sekitar 380 penulis dari Inggris dan Irlandia — termasuk tokoh terkenal seperti Zadie Smith, Ian McEwan, dan Irvine Welsh — menyerukan penggunaan istilah yang jujur dengan menyebut agresi Israel sebagai “genosida”.

Tak ketinggalan, hampir 300 penulis berbahasa Prancis, termasuk 2 peraih Nobel Sastra — Annie Ernaux dan Jean-Marie Gustave Le Clézio — menandatangani pernyataan serupa pada Selasa lalu.

Lebih lanjut, lebih dari 800 pakar hukum di Inggris, termasuk mantan hakim Mahkamah Agung, menyampaikan surat terbuka kepada Perdana Menteri Keir Starmer.

Mereka menyatakan bahwa apa yang sedang terjadi di Gaza adalah genosida, atau paling tidak terdapat risiko serius terjadinya genosida.

Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS), Israel telah melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza.

Menurut berbagai organisasi internasional dan pengamat telah menewaskan dan melukai lebih dari 177.000 warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11.000 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular