Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Rabu (14/8/2025) menyampaikan bahwa lebih dari 14.800 pasien di Jalur Gaza membutuhkan perawatan medis yang mendesak dan menyelamatkan nyawa. Namun, layanan tersebut saat ini tidak tersedia di wilayah tersebut akibat krisis yang berlangsung.
Melalui unggahan di platform X, Ghebreyesus mengungkapkan bahwa WHO telah memfasilitasi evakuasi 32 anak dan 6 pasien dewasa dari Gaza, yang turut didampingi oleh 99 anggota keluarga mereka.
Sebanyak 25 anak dan enam pasien dewasa dikirim ke Italia, lima anak dievakuasi ke Belgia, sementara dua lainnya dibawa ke Türkiye untuk menjalani pengobatan yang dibutuhkan.
Ghebreyesus menyerukan lebih banyak negara untuk memberikan dukungan dan mendesak agar jalur rujukan medis ke Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, segera dibuka kembali sebelum semuanya terlambat.
Sejak 7 Oktober 2023, serangan militer Israel di Jalur Gaza yang didukung penuh oleh Amerika Serikat telah menyebabkan lebih dari 215.000 warga Palestina meninggal dunia atau mengalami luka-luka, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Selain itu, lebih dari 9.000 orang dinyatakan hilang dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.