Saturday, February 22, 2025
HomeBeritaWHO: Polio kembali ditemukan di Gaza, vaksinasi massal berlanjut

WHO: Polio kembali ditemukan di Gaza, vaksinasi massal berlanjut

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa vaksinasi polio massal akan dilanjutkan di Gaza pada Sabtu mendatang, menargetkan hampir 600.000 anak, setelah virus tersebut kembali terdeteksi di wilayah Palestina yang dilanda perang.

WHO mengungkapkan pada Rabu bahwa sejak seorang anak berusia 10 bulan yang menderita kelumpuhan pada Agustus lalu, tidak ada lagi kasus polio yang dilaporkan.

Namun, virus polio kembali ditemukan dalam sampel air limbah yang diambil di Gaza pada bulan Desember dan Januari, yang menunjukkan adanya peredaran virus yang terus berlangsung, sehingga membahayakan anak-anak.

“Keberadaan virus ini masih menimbulkan risiko bagi anak-anak dengan imunitas rendah atau tanpa imunitas, di Gaza dan seluruh wilayah,” jelas WHO.

Sebagai tindak lanjut, kampanye vaksinasi baru akan dilakukan dari 22 hingga 26 Februari, dengan tujuan menjangkau lebih dari 591.000 anak dengan vaksin polio oral.

Kampanye ini bertujuan untuk mencakup semua anak di bawah usia 10 tahun, termasuk mereka yang sebelumnya terlewat, guna menutup celah imunitas dan mengakhiri wabah. WHO juga merencanakan putaran vaksinasi lainnya pada bulan April.

Virus polio, yang paling sering tersebar melalui limbah dan air tercemar, sangat menular dan berpotensi fatal. Virus ini dapat menyebabkan kelainan bentuk dan kelumpuhan, serta lebih banyak memengaruhi anak-anak di bawah usia lima tahun.

Setelah dilaporkan kasus pada Agustus, penghentian sementara perang lokal antara Israel dan Hamas di Gaza disepakati untuk memungkinkan dua putaran vaksinasi di wilayah tersebut pada bulan September dan Oktober.

Kampanye tersebut berhasil menjangkau lebih dari 95 persen anak-anak yang ditargetkan.

Namun, WHO memperingatkan bahwa beberapa daerah di utara, termasuk Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun, tidak dapat dijangkau pada putaran vaksinasi kedua, yang mengakibatkan sekitar 7.000 anak tidak menerima dosis kedua mereka.

Dengan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari, WHO mengungkapkan bahwa “pekerja kesehatan sekarang memiliki akses yang jauh lebih baik”.

WHO menekankan bahwa “kelompok-kelompok individu dengan imunitas rendah atau tanpa imunitas memberikan peluang bagi virus untuk terus menyebar dan berpotensi menyebabkan penyakit.”

WHO juga memperingatkan bahwa kondisi lingkungan di Gaza, yang meliputi kerumunan di tempat penampungan dan infrastruktur air, sanitasi, serta kebersihan yang rusak parah, menciptakan kondisi ideal bagi penyebaran poliovirus lebih lanjut.

Pihak WHO menegaskan bahwa tidak ada risiko bagi anak yang menerima vaksin lebih dari satu kali. “Setiap dosis memberikan perlindungan tambahan yang dibutuhkan selama wabah polio aktif.”

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular