Thursday, November 7, 2024
HomeBeritaYahya Sinwar tak makan apapun selama tiga hari sebelum dibunuh Israel

Yahya Sinwar tak makan apapun selama tiga hari sebelum dibunuh Israel

Sebuah autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik Israel mengungkapkan bahwa pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tidak makan selama tiga hari sebelum dibunuh pada 16 Oktober 2023.

Menurut laporan yang diterbitkan Israel Hayom seperti dilansir Middle East Monitor pada Senin (4/11), hasil autopsi menunjukkan bahwa Sinwar tidak mengonsumsi makanan dalam 72 jam terakhir hidupnya.

Chen Kugel, Direktur Lembaga Forensik Nasional Israel, menjelaskan bahwa salah satu jari Sinwar dipotong untuk diambil sampel DNA-nya, sebagai bagian dari proses identifikasi karena rekam medisnya dan masa tahanannya sebelumnya.

Kugel juga menyatakan bahwa Sinwar awalnya masih bertahan hidup beberapa jam setelah ditembak, namun akhirnya meninggal dunia akibat kerusakan parah pada otaknya yang disebabkan oleh luka tembak.

Beberapa pihak menilai temuan ini sebagai bukti bahwa tindakan Israel turut berkontribusi pada perang kelaparan di Gaza.

Temuan ini juga membantah klaim yang mengatakan bahwa anggota Hamas menyalahgunakan bantuan kemanusiaan atau mengalihkan pangan untuk kepentingan mereka sendiri.

Sinwar, yang baru dilantik sebagai pemimpin biro politik Hamas pada Agustus 2023, menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh dalam serangan “razia Zionis” saat melakukan kunjungan resmi ke Iran.

Israel menilai Sinwar sebagai otak dari Operasi Taufan Al-Aqsa, yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam, terhadap pemukiman dan basis militer Israel dekat Gaza pada 7 Oktober 2023.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular