Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan bahwa tentara Israel melakukan serangan sistematis terhadap sektor kesehatan, dengan lebih dari 1.000 dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya tewas sejak dimulainya genosida di Gaza.
Dalam pernyataan pers, kantor tersebut mengutuk kejahatan perang Israel yang menargetkan rumah sakit, klinik, dan tenaga kesehatan.
Mereka juga melaporkan bahwa lebih dari 310 tenaga medis telah ditahan oleh pasukan Israel, dengan banyak di antaranya mengalami penyiksaan dan eksekusi di luar hukum.
Blokade yang diberlakukan Israel terus menghalangi masuknya pasokan medis penting serta tenaga medis spesialis, memperburuk krisis kesehatan yang ada.
Pernyataan tersebut menyoroti bahwa kampanye genosida Israel di Gaza utara difokuskan untuk meruntuhkan sistem kesehatan di wilayah tersebut secara sistematis.
Rumah sakit dibombardir, tenaga medis diserang, dan fasilitas medis dihancurkan. Salah satu rumah sakit yang paling terdampak adalah Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terus menjadi sasaran tembakan artileri, serangan udara, dan serangan langsung terhadap staf medisnya.
Insiden terbaru melibatkan pengeboman terhadap tenaga medis, termasuk Dr. Nihad Ghuneim, Dr. Saeed Joudeh, dan Dr. Omar Al-Hawajri.
Serangan yang paling kejam menargetkan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safiyya, yang terluka ketika sebuah bom dijatuhkan padanya saat ia keluar dari ruang operasi.
“Serangan sengaja ini bertujuan untuk melumpuhkan sistem kesehatan Gaza secara keseluruhan,” kata pernyataan itu, yang mendesak intervensi internasional secara mendesak.