Sebanyak 11 tenaga kesehatan tewas pada Sabtu (28/9) dalam serangkaian serangan udara Israel atas fasilitas kesehatan di distrik Marjeyoun, Lebanon selatan, menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon.
Dikutip Anadolu, Laporan tersebut juga menyebutkan, 10 orang lainnya terluka dalam serangan yang menghantam fasilitas yang dioperasikan oleh Otoritas Kesehatan Islam.
Dalam insiden terpisah, Pertahanan Sipil Lebanon melaporkan kematian salah satu anggotanya, dan seorang lainnya cidera serius dalam serangan udara Israel yang menghantam pinggiran selatan Beirut pada Jumat malam.
Sejak Senin, Israel menggempur Lebanon dengan serangan udara yang menewaskan lebih dari 700 orang dan melukai hampir 2.200 lainnya, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Lebanon.
Kementerian tersebut juga menyebutkan bahwa jumlah korban tewas di Lebanon sejak Oktober lalu telah mencapai 1.540, dengan lebih dari 77.000 orang terlantar dari wilayah selatan dan timur negara itu.
Sebelumnya, pada Sabtu, militer Israel mengklaim bahwa pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrullah, telah dilenyapkan dalam operasi yang menargetkan pusat komando Hizbullah yang berada di bawah sebuah bangunan perumahan di pinggiran selatan Beirut.
Hezbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 korban jiwa, sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Komunitas internasional telah memperingatkan serangan terhadap Lebanon, karena dikhawatirkan dapat memperluas konflik Gaza menjadi perang regional.